BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Forum Koordinasi Pengelolaann DAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar kegiatan diskusi bertajuk Ngupi dan Bekisah dalam rangka realiasi program FKPDAS Tahun 2024, Rabu (23/10/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Pulau Ketawai Bappeda Provinsi Bangka Belitung ini mengusung tema "Potensi dan Tantangan Green Ekonomi di Bangka Belitung".
BACA JUGA:Puncak HSN ke-X, Desa Sidoharjo Basel Dapatkan Penghargaan Desa SANTRI dan Sasaran Program NAMALUH
Kegiatan Ngupi dan Bekisah dibuka secara resmi oleh Ketua FKPDAS Babel, Fadillah Sabri. Dalam kegiatan yang berlangsung santai ini, FKPDAS Babel menghadirkan tiga narasumber yakni Rektor Universitas Pertiba Dr Suhardi, Kepala Bappeda Babel yang diwakili Rusdi dan Praktisi Green Ekonomi Babel Yasir.
BACA JUGA:Optimalisasi Penyaluran Dana Indonesia Pintar 2024
Turut hadir dalam acara perwakilan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Babel, Dinas Pariwisata Provinsi Babel, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Babel, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel, Dinas ESDM Babel dan BPDAS Baturusa-Cerucuk serta sejumlah perwakilan mahasiswa.
Ketua FKPDAS Babel, Fadillah Sabri mengatakan, kegiatan Ngupi dan Bekisah ini merupakan agenda rutin FKPDAS Babel yang dilaksanakan setiap tahun.
Bahkan kali ini, kata dia, merupakan kegiatan ke lima kalinya.
BACA JUGA:PWI Basel Kunjungan ke PWI Jaya, Ini Program yang Ada di PWI Jaya
"Kegiatan ini tidak hanya sekedar formalitas agenda, tapi kita laksanakan dalam rangka realiasi program FKPDAS Tahun 2024, yang mana disini kita menyatukan persepsi kedepan dalam menjaga alam Bangka Belitung," kata Fadillah.
BACA JUGA:Tim Jatanras Polda Babel Ringkus 2 Pemuda Pencuri, Ngaku Beraksi di 8 TKP Ini
Fadillah mengatakan, dalam Ngupi dan Bekisah ini pihaknya sengaja mengangkat tema "Potensi dan Tantangan Green Ekonomi di Bangka Belitung.
Tema ini, kata dia, juga sejalan dengan persoalan yang dihadapi Provinsi Babel saat ini.
Seperti diketahui bersama, ujar Fadillah, ekonomi hijau merupakan sistem perekonomian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inklusif secara sosial.
BACA JUGA:Optimalisasi Penyaluran Dana Indonesia Pintar 2024