BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Dosen Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung (UBB), Luna Febriani menilai bahwa sejatinya hak politik itu bukan hanya tentang menyampaikan hak suara di bilik suara Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilihan umum atau menyalurkan hak demokrasinya.
BACA JUGA:Ternyata 2 Pemuda tersebut Hanya Kurir, Bandar Narkoba Sudah Kabur
Namun peran mahasiswa sebagai pemuda agen perubahan (agent of change) juga harus terlibat dan memberikan peran politik dan sosialnya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Menurut Luna peran seperti ini pun sudah sejak lama di contohkan oleh sosok Soekarno muda pada zamannya dan pernah menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB).
BACA JUGA:Ternyata 2 Pemuda tersebut Hanya Kurir, Bandar Narkoba Sudah Kabur
Diceritakan dalam sebuah ensiklopedia Soekarno, bahwa ia pernah dipanggil oleh rektor ITB yang meminta Soekarno harus memilih antara melanjutkan perkuliahan atau meninggalkan perannya sebagai bagian dalam perjuangan merebut kemerdekaan kala itu.
Dan Soekarno disebutkan tetap memilih berada di garis perjuangannya dan mengorbankan kuliahnya.
BACA JUGA:Hijab Motif vs Hijab Polos, Mana yang Lebih Cocok untuk Kegiatan Sehari-Hari?
"Oleh karena itu mahasiswa UBB juga harus terpacu untuk bergerak melakukan konsolidasi.
Karena hal ini juga sudah terbukti dalam sejarah perjuangan mahasiswa di era reformasi 1998 yang diikuti dengan runtuhnya kekuasaan pemerintahan orde baru," tambahnya.
BACA JUGA:Sidang Tipikor Timah, Hendry Lie Kenalkan Rosalina Kepada Rusbani