BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Persidangan tipikor proyek CSD (cutting suction dredge) dan washing plant (WP) Tanjung Gunung, milik PT Timah dengan terdakwa Mantan Direktur Operasional PT Timah, Alwin Albar, menghadirkan saksi Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mantan Dirut PT Timah Tbk.
Sidang di Pengadilan Tipikor Pangkalpinang yang mendengar kesaksian Dirut periode 2016-2021 berlangsung secara daring atau online. Karena Riza sedang menjalani tahanan di Kejaksaan Agung, Rutan Cabang Salemba dalam perkara Tipikor tata niaga pertimahan.
Dalam keterangan Riza Pahlevi di muka sidang yang diketuai hakim Sulistiyanto Rokhmad Budiharto, beranggota M Takdir dan Warsono, tak banyak menguntungkan terdakwa Alwin Albar.
Ini berbeda dengan kesaksian yang disampaikan oleh rekannya terdahulu, Ichwan Azwardi.
Riza Pahlevi dalam keteranganya terkesan cuci tangan. Baginya semua tanggung jawab proyek tersebut sepenuhnya adalah Direktur Operasional dan divisi teknis.
"Terkait proposal proyek itu usulan Direktur Operasional. Isinya akan menambang di daerah pinggir pantai, dengan kayak kapal isap, materialnya langsung diolah ditepi pantai," katanya.
BACA JUGA:Hadir di Sidang Tipikor Washing Plant PT Timah, Begini Curhat Ichwan
Awalnya Riza tidak nampak menyalahkan bawahannya, namun setelah persidangan menyinggung soal laporan atas proyek dari bawahannya, baru Riza nampak lepas tanggung jawab.
Menurutnya tak ada laporan masuk atas proyek tersebut. Bahkan termasuk adanya serah terima proyek walau dalam kondisi bermasalah.
"Terkait proyek tidak ada menerima laporan. Serah terima juga tak mengetahui," elaknya santai.
Demikian juga soal feasibility study (FS). Dengan santai dia mengaku tak pernah dilaporkan oleh Alwin Albar.
"Tapi saya tidak pernah membaca FS-nya karena tak disampaikan pada kami," katanya.
BACA JUGA:Persidangan Tipikor Tata Niaga Pertimahan Pagi Ini, akankah Direktur Boneka Terungkap?
BACA JUGA:Sederet PNS Dinas ESDM Ini akan Diperiksa Pengadilan Tipikor Jakarta Pagi Ini