"Jangan memilih helm yang terlalu longgar atau terlalu ketat.
Helm yang longgar bisa terlepas saat kecelakaan, sedangkan yang terlalu ketat bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit kepala.
Pastikan helm melekat sempurna di kepala tanpa menimbulkan tekanan berlebih," ungkapnya.
Pengendara harus mencoba helm secara langsung untuk memastikan ukuran yang tepat.
BACA JUGA:Kickoff Hari HAM Sedunia ke-76 Deklarasi Pilkada Bagi Pemilih Pemula
Selain ukuran, Hariyansha menyarankan untuk memperhatikan jenis helm sesuai dengan kebutuhan harian.
"Jika sering berkendara di dalam kota dengan lalu lintas padat, helm half-face bisa jadi pilihan yang lebih praktis.
Namun, jika sering melakukan perjalanan jauh atau melintasi jalan raya, helm full-face lebih direkomendasikan karena memberikan perlindungan lebih menyeluruh," jelasnya.
Memilih helm sesuai jenis perjalanan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan.
BACA JUGA:Mulkan Ketemu BPJ, Golkar Satu Komando Menangkan MAPAN
Helm juga sebaiknya dilengkapi dengan visor atau kaca pelindung yang bisa melindungi mata dari debu, serangga, dan sinar matahari.
"Pastikan helm memiliki visor yang jernih dan tidak mudah berembun.
Beberapa helm juga dilengkapi dengan visor anti-UV yang bisa melindungi mata dari paparan sinar matahari saat berkendara siang hari," tambah Hariyansha.
Visor yang baik akan membantu pengendara tetap fokus dan aman di jalan.
BACA JUGA:Batal Pensiun, Mantan Kiper Juventus akan Gabung Barcelona
Faktor kebersihan juga tidak boleh diabaikan.