Sosok Ibu Ujung Tombak Mendukung Terciptanya Ketahanan Keluarga dari Radikalisme

Rabu 28-08-2024,21:04 WIB
Reporter : Julian
Editor : Jal

BABELPOS.ID, KELAPA - Sosok ibu merupakan ujung tombak dalam mendukung terciptanya ketahanan keluarga, termasuk mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Babel saat membuka kegiatan Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku (Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh) di SMPN 1 Kelapa Kabupaten Bangka Barat, Rabu (28/08/2024).

Kegiatan ini digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui FKPT Babel yang diikuti kurang lebih 100 peserta yang terdiri siswa, guru serta orang tua siswa perwakilan sekolah SMPN1 Kelapa, SMPN 3 Kelapa, MTs N 1 Bangka Barat dan SMP IT Daru An Naml Kelapa Kabupaten Bangka Barat. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bangka Barat, Sukirman, Kepala BKBP, Disdikpora, Kapolsek Kelapa, Danramil 431/03 Kelapa, Lurah Kelapa dan Kepala Sekolah.

BACA JUGA:Rakernas FKPT 2024: Bersatu Melaju Untuk Indonesia Maju

BACA JUGA:Lewat Rakornas VII, FKPT Babel Sinergikan Visi Cegah Radikalisme di Tahun Politik

Sri Wahyuni menyampaikan kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak mengenai terorisme di Indonesia yang meliputi ancaman, kerawanannya sampai ke pertumbuhannya dan kewaspadaannya.

Salah satu upaya yang dilakukan untul pencegahannya adalah meningkatkan sinergitas FKPT sebagai bagian terdepan dalam upaya pencegahan di dalam masyarakat khususnya di Lembaga Pendidikan dan organisasi Perempuan.

"Mendorong siswa sejak dini, dan masyarakat agar selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta selalu membangkitkan rasa kebangsaan akan keberagaman terhadap tanah air," jelasnya.

BACA JUGA:Kenduri Desa Damai, BNPT - FKPT Babel Tangkal Radikalisme Lewat Nganggung di Baturusa

BACA JUGA:Asyiknya ASIK BANG, Cara FKPT Babel Tebar Semangat Nasionalisme ke Kawula Muda

Sri Wahyuni juga menyampaikan dari hasil penelitian BNPT RI Tahun 2023 angka indeks potensi radikalisme menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan sebesar 1,7 % dibandingkan tahun 2022. Survey itu juga menunjukkan potensi radikalisme lebih tinggi kepada perempuan generasi Z dan masyarakat yang aktif di internet untuk mencari dan belajar agama.

"Perempuan dan generasi Z lebih rentan terpapar, dan oleh sebab itu BNPT menjadikan perempuan, anak dan remaja menjadi salah satu sasaran dari 7 program prioritas BNPT tahun 2024," jelasnya.

Sri Wahyuni juga menyampaikan ada dua kondisi yang melatarbelakangi mengapa perempuan melakukan aksi terorisme antara lain, kondisi dimana perempuan menjadi bagian karena adanya keterlibatan suami atau keluarga lainnya serta perempuan juga mendapat pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Media sosial ataupun pertemanan dan kondisi dimana seorang perempuan mempunyai ide sendiri secara mandiri dalam menjalankan aksinya dengan atau tanpa bantuan orang lain.

BACA JUGA:Karakter ID, Kampus Kita Suarakan Indonesia Bersama FKPT Babel

Kategori :