Mau Turunkan Risiko Depresi Masa Tua, Makan Aja Buah

Rabu 14-08-2024,09:13 WIB
Reporter : Septi
Editor : Jal

BABELPOS.ID - Sebuah studi di The Journal of Nutrition, Health and Aging menemukan bahwa orang-orang di usia paruh baya yang makan lebih banyak buah memiliki tingkat depresi yang lebih rendah saat usia tua.

"Studi di seluruh dunia telah memperkirakan bahwa prevalensi gejala depresi di usia lanjut berkisar antara 17,1 persen hingga 34,4 persen, dan di antara mereka yang memiliki gejala depresi ringan atau subklinis, 8-10 persen dapat bertransisi menjadi depresi berat setiap tahun,” kata penulis studi senior Woon Puay Koh, MBBS, PhD, profesor di Program Penelitian Translasional Umur Panjang yang Sehat, Universitas Nasional Singapura.

Ditulis laman Health, Jumat (9/8) waktu setempat, studi longitudinal di Singapura ini melacak hampir 14.000 partisipan selama lebih dari 20 tahun. Mereka yang mengonsumsi buah paling banyak (setidaknya tiga porsi per hari) mengurangi kemungkinan depresi terkait usia setidaknya sebesar 21 persen.

Buah-buahan yang dimaksud adalah 14 pilihan khusus yang umum dikonsumsi di Singapura. Di antaranya, jeruk, jeruk keprok, pepaya, pisang, dan semangka secara khusus dikaitkan dengan penurunan risiko depresi.

 BACA JUGA:Kaya Manfaat Kacang Pistachio untuk Kesehatan

BACA JUGA:Ini Pilihan Sarapan untuk Bantu Kendalikan Gula Darah

Alasan pasti mengapa makan lebih banyak buah di usia 40-an atau 50-an dapat meningkatkan kesehatan mental di usia tua tidak jelas, kata Koh, tetapi banyak faktor yang mungkin berperan.

"Buah-buahan umumnya mengandung antioksidan dan zat gizi mikro anti-inflamasi tingkat tinggi, seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid, dan zat gizi ini telah terbukti mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh," kata Ko. Koh yakin ini adalah penjelasan yang paling mungkin untuk temuan penelitian tersebut.

Sayuran, yang juga dievaluasi dalam penelitian ini, tidak memiliki dampak yang dapat diamati pada depresi di kemudian hari, sebuah temuan yang mengejutkan para peneliti.

Meskipun sayuran juga merupakan sumber senyawa antioksidan yang kaya , metode persiapannya yang umum dapat mengurangi dampak anti-inflamasinya.

“Buah-buahan biasanya dimakan mentah sebagai camilan sepanjang hari, sedangkan sayuran biasanya dimasak untuk makan,” katanya.

 BACA JUGA:Mau Kulit Segar? Ikuti 8 Langkah Perawatan Ini

BACA JUGA:Kamu Insomnia? Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

“Memasak diketahui sebagai proses yang dapat mengubah bioavailabilitas dan aktivitas nutrisi dalam sayuran, dan dengan demikian membatasi efek perlindungan nutrisi ini terhadap depresi," tambahnya.

Meskipun ada temuan penelitian yang menarik tentang konsumsi buah di usia paruh baya, Koh mengatakan itu tidak berarti usia paruh baya adalah waktu terbaik (atau satu-satunya) untuk makan lebih banyak buah.

Kategori :