BABELPOS.ID, TOBOALI - Desa Batu Betumpang Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mendapatkan kunjungan dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) guna mendengar serta mencari solusi terkait permasalahan para petani di desa tersebut.
Kunjungan ini turut dihadiri Ketua Young Ambasaodor Pertanian Bangka Belitung Ali Akbar, Aliansi Pergerakan Pemuda Indonesia (APPI) Bangka Selatan, Ketua Pokdarwis, Karang Taruna, Pemdes Batu Betumpang dan BPD Batu Betumpang.
Senator Babel Ustadz Zuhri Syazali dalam kunjungan tersebut menyampaikan bahwa terdapat dua poin penting yakni menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan umum dengan menajamin kesejahteraan petani.
"Terdapat dua poin penting yang saya bawa ke desa Batu Betumpang ini, yakni bagaimana membuat para petani ini sejahtera," sebutnya Kamis (08/08).
BACA JUGA:Penting Pahami 4 Pilar Kebangsaan, Ust Zuhri Sambangi Siswa SMAN 1 Kelapa
Dari dua poin tersebut pihaknya meminta kepada seluruh stakeholder, Pemkab maupun Pemprov Babel agar mengoptimalkan sarana serta prasarana pertanian. salah satunya pendukung beras guna menjadikan Kabupaten Basel menjadi lumbung pangan Provinsi Babel.
Lalu yang kedua, para petani ini harus berinovasi bagaimana meningkatkan produktivitas serta memanfaatkan persawahan, salah satunya dengan inovasi Integrasi yakni memelihara sapi.
Sapi ini banyak manfaatnya serta pakan yang sudah tersedia, seperti sekam bisa menjadi makanan sapi dan kotoran sapi bisa menjadi pupuk bagi padi serta nanti akan meningkatkan nilai ekonomi bagi petani.
"Saya menghimbau serta meminta kepada jajaran terkait agar lebih memperhatikan para petani, karena harapan kita Kabupaten Basel bisa menjadi lumbung Pangan Provinsi Babel," terangnya.
BACA JUGA:Audiensi Tambang Laut Rias Gagal, Joni Zuhri; Kami Walk Out
Sementara terkait keluhan petani desa Panca tunggal Kecamatan Pulau Besar soal musim penghujan yang menyebabkan sawah milik para selalu kebanjiran besar, menurutnya masalah inj harus menjadi atensi khusus, pasalnya resiko ketika banjir bisa merusak infrastruktur yang sudah dimiliki dan juga sangat merugikan para petani.
"Oleh sebab itu, apa yang menjadi keluhan maupun permasalah para petani, kami akan secepatnya berdiskusi serta mencari solusi bersama eksekutif agar permasalahan seperti ini tidak terjadi berulang - ulang," tandasnya.
BACA JUGA:Ust Zuhri Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Yayasan Adh-Dhuhaa
Sementara itu Ketua Gapoktan Batu Betumpang Gun menyebutkan, luas lahan sawah di desanya ini kurang lebih seluas 1.000 hektar, namun sampai saat ini belum memiliki embung.
"Kami ini belum memiliki embung, sehingga kami sudah untuk mengoptimalkan masa tanam," sebutnya.