BABELPOS.ID, - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau (KMSPT) Ifdhal Kasim mengukapkan dia menaruh harapan besar pada pemerintahan baru Prabawo-Gibran lebih peduli pada masa depan anak-anak.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2023 mencatat jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang.
Dan 7,4 persen di antaranya merupakan perokok anak berusia 10-18 tahun," ujar dia, kepada awak media, Jumat (26/7/2024).
BACA JUGA:Lapas Narkotika Pangkalpinang Pamerkan Hasil Karya Warga Binaan dalam MIC Tahun 2024
BACA JUGA:Srikandi PLN Goes To School, Peringati Hari Anak dan Hari Kebaya Nasional
Kami sangat menyesalkan buruknya upaya pengendalian tembakau dan produk tembakau di era Jokowi.
Kami ingin anak-anak terhindar dari bahaya adiktif produk tembakau seperti rokok konvensional, vape dan rokok elektrik lainnya,” katanya.
Informasi dari data laporan WHO di 2003 menyebut sekitar 8,3 juta orang meninggal per tahun karena rokok.
7 juta orang merupakan perokok aktif dan 1,3 juta orang perokok pasif.
BACA JUGA:Mutasi Polri Kembali Bergulir, Kapolda Bangka Belitung Berganti
BACA JUGA:Honda Babel Gelar Edukasi Berkendara Bersama Warga di Desa Nyurok
Ada hal yang mengejutkan WHO memprediksi angka kematian akibat rokok tersebut akan naik 8-9 juta orang pertahun di 2030 nanti,” tambahnya.
Sementara itu, hasil survei kesehatan Indonesia (SKI), Kemenkes menunjukkan perokok berpotensi terserang penyakit tidak menular.
Seperti: hipertensi, diabetes, jantung, asma, stroke hingga ginjal kronis.