"Poin terakhir (delapan-red), manajemen perusahaan membuka diri apabila PJ Gubernur memiliki opsi lain yang lebih relevan selain opsi yang disampaikan pada rapat terbatas 13 Mei lalu," tuturnya.
Ia juga meminta doa dan dukungan masyarakat, sehingga hal ini dapat menjadi pertimbangan penyidik, untuk membuka pemblokiran tersebut, agar perusahaan dapat kembali beroperasi.
BACA JUGA:Acara Perpisahan, SMP 2 Pangkalpinang Tarik Pungutan 300 Ribu, Orang Tua Siswa: Gak Sanggup Kami
"Mohon doa dan dukungan dari masyarakat, agar kita dapat melewati cobaan ini, sejujurnya secara pribadi kami juga sedih melihat video keresahaan masyarakat yang berseliweran di medsos seperti Tiktok dan lainnya, bagaimana pun secara pribadi saya juga masyarakat Bangka Tengah, tentu secara batin berhubungan sangat dekat dengan para petani sawit ini," terangnya.
Lanjutnya, bisa bayangkan berhari-hari antri di pabrik lain menunggu giliran, sedangkan buah sawit kalau 4 hari saja sudah mulai busuk.
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Pangkalpinang Gelar Media Gathering, Sampaikan Program Terkini JKN
"Saya baca statmen Kepala Dinas pertanian Bangka Selatan, bahwa penjualan TBS Sawit di Bangka Selatan langsung menurun drastis, serta statemen dari Disnaker Bangka Tengah, dan di media ada perwakilan karyawan juga resah atas atas nasib mereka kedepan, ya saya kira itu hal wajar, untuk itu kita mohon doa yang terbaik," ucapnya.
Sementara itu, Kabid DPMPTK Bangka Tengah, Niar membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima surat terkait informasi PHK.
"Pagi ini kami menerima surat terkait informasi PHK," imbuhnya.