Tahun 2023, Ada 77 Anak SMP Putus Sekolah, Pemkab Bakal Buka SMP Terbuka

Jumat 23-02-2024,13:18 WIB
Reporter : Yandi
Editor : Govin

BABELPOS.ID, KOBA - Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencatat angka putus sekolah siswa SMP di wilayahnya sebanyak 436 orang per periode 2020 sampai dengan 2023.

Pada 2020 hingga 2022, terjadi tren angka putus sekolah meningkat di Bangka Tengah pada tingkat SMP, dengan rincian 96 siswa tahun 2020, 131 siswa tahun 2021 dan 132 siswa tahun 2022, kemudian menurun di tahun 2023, tercatat ada 77 siswa yang putus sekolah.

BACA JUGA:Safriati : Saya Kesini, Mau Melihat, Membeli dan Promosi

"Adanya tren putus sekolah ini, dikarenakan efek dari Covid-19, maka hal ini ingin kita tangani," jelas Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Esdras Silverius, Jumat (23/2/2024).

Kata Esdras, selain dampak Covid-19, faktor ekonomi juga menjadi pemicu anak-anak di Bangka Tengah putus sekolah.

"Faktor ekonomi juga, mereka membantu keluarga untuk ke kebun, ke laut, dan tambang dan berakhir tidak lagi kembali ke satuan pendidikan," terangnya.

BACA JUGA:Safriati : Saya Kesini, Mau Melihat, Membeli dan Promosi

Menyikapi hal tersebut, pemerintah kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pendidikan membuka SMP Terbuka pada tahun 2024.

"Kita konsen untuk pencegahan putus sekolah di tingkat SMP. Tahun 2024 ini, kita ada program untuk membuka SMP Terbuka, yang di usia 13 sampai 18 tahun, termasuk anak drop out dan putus sekolah," terangnya.

BACA JUGA:Siap-siap, Handphone Jago Foto Realme Masuk Indonesia 29 Februari

Ia menerangkan, SMP Terbuka akan dibuka di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, masing-masing satu dengan menggunakan fasilitas dan SDM di sekolah induk di kecamatan tersebut.

"Mereka nanti tiga hari belajar mandiri dan dua hari belajar tatap muka di sekolah, Jumat dan Sabtu sebagai hari tatap muka. Sehingga tiga hari lainnya mereka bisa bekerja," tuturnnya.

Lebih lanjut, siswa yang bersekolah di SMP Terbuka tetap akan mendapatkan ijazah seperti sekolah reguler pada umumnya.

BACA JUGA:Miliki Peralatan yang Cukup Memadai, Safriati Ingin Desa Limbongan Jadi Sentra Tenun

"SMP Terbuka sama dengan SMP reguler, karena usia peserta didik sama dengan SMP. Ini tujuannya mendekatkan mereka yang putus sekolah lebih dekat dengan pelayanan pendidikan," ujarnya.

Kategori :