BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda hampir di setiap daerah di Bangka Belitung (Babel). Potensi bencana pun bisa mengancam kapan saja. Seperti halnya banjir, longsor hingga angin puting beliung.
BACA JUGA:Kabar Gembira Buat Warga Belitung, Ada Penerbangan Carter Citilink, Catat Jadwalnya!
Tercatat sepekan kemarin, banjir di beberapa wilayah baik di Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Barat yang menggenangi rumah warga serta membuat jalan menjadi rusak.
Kekhawatiran akan bencana ini pun menjadi perhatian Penjabat Gubernur Babel, Dr Safrizal ZA. Kesiapsiagaan personel di Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Babel pun ia harapkan menjadi garda terdepan saat memberi pertolongan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Ini Cara Inspektorat Basel Tingkatkan Kualitas Pengawasan Desa
Selasa (16/1), Safrizal turun langsung melihat kesiapan BPBD Babel, baik kekuatan sarana prasarana, pasukan tim cepat tanggap hingga pemetaa dan strategi penanganan bencana di Babel.
"Saya ingin memastikan semua layanan bencana agar bisa dilaksanakan dengan maksimal lagi di 2024," ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Menurut dia, risiko bencana di Babel cukup rendah dibandingkan dengan daerah lain karena jenis bencana di Babel hanya banjir, longsor dan angin. "Tapi semua harus tetap siaga," kata Safrizal.
BACA JUGA:Awalnya Terhimpit Pandemi Kini Klaster Usaha Ini Berkembang Berkat Program BRI KlasterkuHidupku
Saat pengecekan alusita yang dimiliki BPBD Babel, ia melihat semua cukup dan kuat untuk memaksimalkan bantuan pertolongan. Di samping bantua pihak lainnya baik itu kabupaten/kota, TNI/Polri, Basarnas dan Bakamla.
Namun ia sayangkan ada peralatan tak terpakai. Yakni boat Amfibi dan mobil satelit komunikasi. Kondisi tak terpakai dikarena kurang peralatan penunjangnya. Hal itu disikapinya dengan menelepon langsung Deputi Peralatan Logistik BNPB.
BACA JUGA:Kasus Tipikor Balunijuk, Pembelajaran Bagi Inspektorat Soal Bobolnya Dana Desa
"Peralatan yang tidak bisa dirawat saya bantu koordinasi ke BNPB, karena semua pengadaan dari BNPB. Pokoknya semua harus siaga, harus bisa dimanfaatkan sebaiknya di wilayah ini,'' kata Safrizal.
"Jadi secara person kita cukup, tinggal koordinasi dengan kabupaten/kota. Harus sering-sering, kalau sewaktu-waktu terjadi bencana, hubungan dalam penganannya sudah terjalin dengan rapi," katanya.(jua)