Eksplor Kearifan Lokal Suku Lom, Team Based Project Etnobiologi Sambangi Gebong Memarong

Kamis 30-11-2023,11:45 WIB
Reporter : Admin
Editor : Jal

BACA JUGA:Mahasiswi UBB Siap Tarung Dalam Ajang Putri Budaya Tingkat Nasional di Bengkulu

Sementara itu, Penghulu Adat Suku Lom, Alfian mengatakan masyarakat suku Lom memiliki 2 upacara adat yaitu Namek (upacara petunjuk jalan ke surga) dan nujuh jerami (upacara pasca panen).

"Makanan khas yang harus disajikan pada upacara Namek yaitu lempah lemak umbut kelapa yang dicampur ayam kampung, air madu dan lepet," ujarnya.

"Sedangkan makanan khas yang harus disajikan pada upacara nujuh jerami yaitu telur rebus, nasi darat hasil panen, dan ati/kalang ayam yang kemudian direbus," sambungnya.

BACA JUGA:Expo Fisika VI UBB, Tunjukkan Fisika Itu Tidak Sulit

BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat Pesisir Belinyu, UBB Ajari Produksi Gel Pengharum Ruangan Pengusir Nyamuk

Dikatakan Alfian, masyarakat suku Lom sangat menjunjung tinggi toleransi, karena penduduk Kampong Adat ini juga terdapat orang “lah (masyarakat yang sudah beragama)” sehingga biasanya pada upacara adat disajikan makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara umum.

"Selain dimanfaatkan sebagai makanan tradisional, kita juga memanfaatkan berbagai tumbuhan asli hutan sebagai obat herbal seperti daun juluk antu sebagai obat diare, daun pakeug kijang untuk mengobati bengkak, dan lainnya," terangnya.

Tokoh Adat Suku Lom, Johan mengatakan pengambilan obat di suku Lom memiliki tata cara tersendiri agar tumbuhan yang diambil dapat berkhasiat.

"Biasanya kami mengambil obat di pagi hari, mulai dari jam 7 sampai jam 9 pagi, tidak boleh lebih dari jam tersebut, mengambilnya pun ada cara, jangan kelindung mayang, sebelum diambil pun ada doa, kalau kita sebasing mutik nanti obat itu tidak manjur," ujar Johan.

BACA JUGA:Dosen UBB Gagas Apartemen Kepiting di Pantai Takari, Program Penggemukan dan Atraksi Wisata

BACA JUGA:UBB Latih UMKM Desa Sungkap Susun Laporan Keuangan Berbasis Android

Suku Lom juga memiliki berbagai macam kesenian, baik berupa produk maupun non produk yakni diantaranya tarian untuk penyambut tamu, pencak silat dan tari campak yang merupakan kesenian dalam bentuk non produk. 

Bela diri atau pencak silat ini diajarkan secara rahasia dan tertutup. Hal ini dikarenakan takut diketahui oleh orang lain yang tidak bertanggungjawab dan disalahgunakan. 

“Latihan pencak silat ne dilakukan secara tetutop, karena dek kwa ade urang asing yang ngambik gerakan ea dan menyalahgunakan e,” ucap Abok Usang selaku Ketua Adat Suku Lom. 

“Dengan adanya kegiatan team based project ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi suku Lom dan tentunya sebagai bentuk untuk menjaga kearifan lokal suku Lom serta kegiatan ini pastinya menambah wawasan bagi mahasiswa Jurusan Biologi UBB,” ujar Robika sebagai dosen pengampu mata kuliah Etnobiologi.(*)

Kategori :