BABELPOS.ID, MERAWANG - Maraknya kasus _bullying_ atau penindasan yang terjadi akhir-akhir ini, menjadikan Aab Abdullah yang merupakan seorang sutradara mengangkat pesan anti atau _stop bullying_ dalam sebuah film webseries dengan judul 'Forgotten Lover'. Webseries yang mengisahkan tentang kekuatan dari ketulusan cinta tersebut memilih latar pembuatan film di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel).
BACA JUGA:Disperindag Mulai Sosialisasikan Pasar Lelang Komoditas
"Film webseries ini sendiri dibuat untuk menyampaikan pesan, agar jangan sampai di sekolah atau kampus terjadi penindasan, serta merendahkan sesama mahasiswa hanya karena status sosial," kata Aab usai melaksanakan syuting di Gedung Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung, Senin (16/10/23).
Hal ini disambut baik oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, yang juga turut serta sebagai aktor dalam film tersebut. Dimana dirinya berperan sebagai Dekan Rahmat, yang merupakan paman dari Emilio. Dalam cerita tersebut, Emilio memang cukup sering berbuat onar di kampusnya, termasuk semena-mena kepada orang lain.
BACA JUGA:Jadi Pemateri di Workshop Legislatif, Herman Suhadi Ingatkan Hal Ini
"Saya sangat senang ada webseries yang didalam ceritanya terkandung banyak nilai-nilai positif, seperti kemanusiaan, keluarga, pertemanan, dan budaya. Apalagi ini juga sedikit memperkenalkan Kep. Babel kepada banyak orang," ujar Pj Gubernur Suganda.
Webseries 'Forgotten Lover' dibintangi oleh artis-artis terkenal Ibukota, seperti Ridwan Ghany dan Vinessa Inez, juga artis lokal Kep. Babel. Dipermanis dengan cerita ringan percintaan anak muda. Webseries ini juga mengambil adegan di beberapa tempat populer di Kep. Babel, seperti Jembatan Emas, Restoran Bukit Bebek Emas, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Babel Digital Service, Cita-cita Menuju Provinsi Maju dan Modern
Untuk itu, Pj Gubernur Suganda mengajak seluruh masyarakat Kep. Babel untuk menonton webseries 'Forgotten Lover' yang akan tayang di aplikasi Genflix pada Desember 2023 mendatang.
Penulis: Intan Pitaloka
Foto: Fajar
Editor: Budi