Jokowi Effect

Senin 16-10-2023,00:19 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

Di sisi lain dalam politik, sedapatnya sekali merengkuh dayung, 2 - 3 pulau terlampaui.  Atau paling tidak, sambil mneyelam minum air. 

Keinginan merangkul Gibran, selain faktor Jokowi effect, juga tentunya ada hitung-hitungan untuk masuk ke salah satu dari 3 Jawa.  Gibran - Solo - berarti Jawa Tengah.  

BACA JUGA:Gerung Kesandung

Tapi, Bukankah Ganjar Pranowo juga bebasis Jawa Tengah?  Gibran adalah pintu masuk untuk merebut suara di sana.  Bukankah Jawa Timur sudah dimasuki Anies Baswedan yang merangkul Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Bacawares-nya?

Bagaimana dengan Jawa Barat?  Terabaikankah dia sehigga tak pernah mecuat?

Jawa Barat bukanlah terabaikan, tapi justru diam-diam menjadi incaran.  Tokoh yng sangat diperhitungkan dari sini adalah Mantan Gubernur Jawa Barat Kang Emil atau Ridwan Kamil yang kini berlabuh di Partai Golkar.

Bukankah Kang Emil bukan Ketua Partai?  Dan dia adalah kader Golkar yang sudah berarti secara kepartaian masuk ke kubu Prabowo Subianto bersama PAN dan Golkar?

Soal ini juga agaknya membuat nama Kang Emil tidak terlintas dalam Bacawapres Prabowo?  

Tapi ingat, Ganjar Pranowo hingga saat ini belum ada kandidat Bacawapres juga.  Kang Emil tentu saja masuk di radar PDI Pejuangan khususnya Ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri.

Nah, di sini kesannya ada tawar menawar tak berhadapan?  

Jika MK kemudian memutuskan usia Capres/Cawapres meloloskan usia Gibran, lalu Prabowo Subianto - Gibran benar-benar terjadi, jangan-jangan nanti dari kubu sebelahnya juga mengumumkan Pasangan ganjar - Kang Emil sebagai jawaban.

Dan itu otomatis, Gibran keluar dari PDI Perjuangan, lalu Kang Emil otomatis keluar dari Golkar.

BACA JUGA: Pilpres, Pilkada dan Pileg = Transaksional?

Nah, kalau itu yang terjadi, justru secara kepartaian jadi tidak nge-ffect, malah nama keduanya yang nge-ffect ke basis daerah masing-masing.

Begitu rumit hitung-hitungannya, padahal politik bukan matematika.***

 

Kategori :

Terkait

Kamis 25-07-2024,09:03 WIB

POLITISI LELUCON, KOMEDIAN POLITISI