BABELPOS.ID, TUKAK SADAI - Rendahnya kesadaran anggota keluarga akan permasalahan kesehatan jiwa, menjadi penyebab utama banyaknya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), tidak mendapatkan pelayanan pengobatan kesehatan yang optimal.
Terkait hal ini, Psikiater sekaligus Dokter Spesialis Kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Samsi Jacobalis, dr Imelda, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya menyediakan program yang bernama _Family Supportive Group_, sebagai solusi untuk mengoptimalkan pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi keluarga dan penderita ODGJ.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Senam Bersama dan Bagi-bagi Doorprize
Demikian disampaikannya, kepada babelprov.go.id, saat ditemui di sela-sela kegiatan Gubernur Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung (Gule Kabung) dan Ajak Bupati Kite Sambang Kampong (Aik Bakung), yang berlangsung di Balai Desa Tukak Sadai, Rabu (6/9/2023).
"Kami meyakini, program _Family Supportive Group_ ini, dapat meningkatkan semangat anggota keluarga, dalam mendukung kesembuhan ODGJ," kata dr Imelda.
Lebih lanjut, dr Imelda mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan program _Family Supportive Group_, anggota keluarga penderita ODGJ, bisa bertemu secara langsung dengan dokter dan petugas puskesmas untuk saling mengenal dan menguatkan.
BACA JUGA:Ikuti Senam Sehat, Ridho Terima Hadiah Doorprize Motor Listrik
"Proses penyembuhan ODGJ ini kan memerlukan waktu yang cukup panjang. Nah, melalui program _Family Supportive Group_ ini, anggota keluarga penderita ODGJ, bisa bertemu secara langsung dengan dokter dan petugas puskesmas untuk saling mengenal dan menguatkan," terang dr Imelda.
Di kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, menyebut bahwa kesembuhan ODGJ, memerlukan dukungan semua pihak, khususnya dari keluarga penderita ODGJ. Ia meyakini, adanya dukungan dari keluarga, penderita ODGJ dapat segera disembuhkan.
"Semua penyakit baik itu flu, batuk dan penyakit mental, semuanya harus diobati. Jangan kalah dengan penyakit. Yakinlah kepada Tuhan, setiap masalah itu, ada jalannya. Oleh karena itu, mari bentuk _support system_ yang baik, khususnya dilingkungan keluarga kita, agar teman-teman kita yang menderita ODGJ, bisa segera sembuh," kata Pj Gubernur Suganda.
*Semangat dari Pj Gubernur Kepulauan Babel untuk Keluarga Penderita ODGJ*
Rangkaian program Gule Kabung dan Aik Bakung yang berlangsung di Balai Desa Tukak Sadai, Rabu (6/9/2023), turut menghadirkan 10 (sepuluh) perwakilan keluarga ODGJ serta sejumlah pasien yang telah sembuh dari ODGJ.
Dalam kesempatan itu, salah satu perwakilan keluarga penderita ODGJ, Kurniawati, mengungkapkan bahwa ayahnya sering marah-marah, jalan-jalan, mengamuk, tidur dan keluyuran di hutan, akan tetapi masih mampu berkomunikasi dengan baik. Menurut Kurniawati, keluarganya merasa kesulitan mengurusi ayahnya, tidak mau mengonsumsi obat.
"Kalau ketemu, kami usahakan kasih obat. Tapi pas kami kasih obat pasti ditolak. Nanti mengamuk. Kami bingung harus bagaimana lagi," jelas Kurniawati.
Menanggapi hal ini, Psikiater sekaligus Dokter Spesialis Kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Samsi Jacobalis, dr Imelda, mendiagnosa bahwa apa yang dialami oleh ayah Kurniawati tersebut, merupakan gejala awal skizofrenia.