BABELPOS.ID.- Amukan jago merah menjadi ancaman utama di musum kemarau sekarang ini. Panas menyengat dan kekeringan yang luar biasa, membuat api demikian muda terpicu.
Terhitung mulai Januari hingga 4 September 2023, sudah ada terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 287 kali, sebanyak 201 Unit rumah warga terbakar, serta 806,31 ha lahan ludes.
''Itu untuk data se-Bangka Belitung (Babel), jadi sudah cukup banyak. Apalagi sekarang kondisi kekeringan dan panas,'' demikian penjelasan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Babel Mikron Antariksa kepada babel Pos malam ini.
BACA JUGA:Waspada Karhutla! Di Pasir Padi, 90 Menit 20 Ha Lahan Ludes
Sementara itu, seperti diansir kantor berita Antara, kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Sadai, Tanjungpandan, Belitung, kembali diamuk jago merah.
Padahal, sore hari ini para petugas BPBD Belitung sudah berjibaku memadamkan api, dan sudah berhasil dijinakkan pukul 16.00 WIB. Namun ternyata, malam ini kembali muncul.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi menyatakan bahwa kobaran api kembali muncul di lahan TPA Gunung Sadai, Tanjung Pandan, Belitung, Senin malam.
Ia mengatakan, saat ini tim Damkar dan TRC BPBD Belitung kembali berjibaku untuk memadamkan api yang terus membara.
BACA JUGA:Awas! Krisis Air Bersih dan Karhutla Incar Babel
"Padahal sudah padam pada pukul 16.15 WIB tadi,'' ujarnya.
Sebelumnya peristiwa kebakaran tumpukan sampah di TPA Gunung tersebut terjadi pada pukul 14.25 WIB.
Pihaknya menerjunkan sejumlah personel dan armada guna memadamkan api di lahan TPA Gunung Sadai.
Tim Damkar BPBD Belitung juga memblokade api sehingga tidak meluas atau menyambar tumpukan sampah lainnya.
"Akhirnya pada pukul 16.15 WIB atau sekitar 110 menit api berhasil kami padamkan dan kondisi dinyatakan sudah hijau namun malam ini api muncul lagi," ujarnya.(red/ant)