BABELPOS.ID, KOBA - Dampak El Nino yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, membuat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah turut ambil bagian dalam melakukan intervensi terhadap dampak El Nino.
Hal ini dikarenakan, fenomena El Nino yang membuat suhu panas tersebut dinilai menganggu pertumbuhan sejumlah tanaman.
Salah satunya terhadap tanaman holtikultura, seperti bawang merah, dimana di musim kemarau seperti ini permasalahan air menjadi yang paling umum terjadi.
BACA JUGA:Kunjungi Desa Rias, Kejati Puji Perkembangan Pertanian: Luar Biasa
Selain itu, ada juga permasalahan hama, dimana ketika cuaca panas, hama ulat cenderung lebih banyak muncul dan menganggu tanaman petani.
"Untuk yang tanaman holtikultura, kami dari DPKP Bangka Tengah sudah menyediakan pompa air," ujar Sekretaris DPKP Bangka Tengah, Mukhti Rahayu, Rabu (30/8/2023).
Dikatakan Mukhti, pompa air tersebut sudah sejak lama diberikan kepada poktan-poktan (kelompok tani-red) tertentu, sesuai dengan skala prioritas kebutuhannya.
Sehingga, para petani tinggal mencari sumber air terdekat, agar bisa menyiram tanaman-tanaman mereka.
BACA JUGA:Kasus Sertifikat Lahan Transmigrasi Jebus, BPN Terus Tersudut. Masihkah Cuma Saksi?
"Dan rata-rata petani kita kalau menanam itu pasti dekat dengan sumber air," ujarnya.
Selanjutnya, bantuan lain yang dilakukan karena adanya serangan hama ulat adalah berupa pemberian obat-obatan pembasmi hama.
"Dan obat-obatan dikasih gratis dari DPKP Bangka Tengah, karena memang banyak laporan terkait hama ulat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, meski fenomena El Nino ini memberikan dampak yang cukup terasa di kalangan petani, Mukhti mengatakan bahwa sejauh ini produktivitas hasil pertanian, khususnya tanaman holtikultura masih tergolong stabil.
"Untuk hasil produksi sejauh ini cukup stabil, tidak sampai anjlok. Soalnya petani kita juga sudah tau cara mengatasi hal ini, karena sudah beberapa kali dibekali dengan pelatihan dan sosialisasi," pungkasnya. (sak/ynd)