BABELPOS.ID, TOBOALI - Stunting menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Apalagi pemerintah pusat juga fokus pada penanganan stunting dengan menargetkan tahun 2024 nanti penurunan angka stunting berada di 14 persen secara nasional.
Menyukseskan hal itu, Wakil Bupati Basel Debby Vita Dewi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengatakan, salah satu upaya percepatan penanganan stunting adalah melalui program BAAS.
"BAAS adalah program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), salah satu upaya pengentasan stunting," ungkapnya, Senin (29/08).
BACA JUGA:Stunting di Basel Mencapai 23 Persen, Pemkab Siapkan Langkah Ini
Disebutkan Debby, program ini merupakan gerakan gotong royong seluruh elemen dalam menyalurkan bantuan kepada anak stunting.
"Program ini dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya dalam rangka menurunkan angka stunting yang ada di Basel," terangnya.
BACA JUGA:Peduli Stunting dan Kamtibnas dengan Polingdes
Dikatakan Bunda Debby, sasaran dari program BAAS ini yakni pengantin muda, ibu hamil, baduta maupun balita.
Sedangkan prioritas BAAS meliputi baduta stunting, ibu hamil dari keluarga beresiko stunting, catin, keluarga baru atau PUS yang merencanakan kehamilan dari keluarga beresiko stunting, Balita stunting diatas 2 tahun dan Baduta tidak stunting dari keluarga miskin risiko tinggi stunting.
"Agar penanganan stunting ini cepat turun TPPS basel melibatkan perangkat daerah, Camat, Lurah, Kades, Puskesmas dan stakeholder terkait," tuturnya.
BACA JUGA:Kasus Stunting di Bangka Selatan Meningkat
Hal ini juga sudah menjadi intruksi langsung dari Bupati Riza Herdavid agar penanganan secara cepat dan terarah harus ada inovasi dari hasil pemetaan lokus stunting di Basel.
Dari 5 lokus desa stunting dengan jumlah total 84 anak stunting ini kita bagi, kita gotong royong atau kerja sama semuanya, jadi setiap OPD, kecamatan, UPT, Kelurahan, Desa akan mengasuh beberapa anak stunting.
"Contoh Sekretariat Daerah mengasuh 3 anak stunting, Dinkes mengasuh 2 anak stunting, puskesmas mengasuh 1 anak stunting dan seterusnya," jelasnya.
"Kita di Kabupaten Bangka Selatan masih 23 persen, jadi ini harus kita kejar dan setiap hari harus ada progres, kamudian saya lihat juga di setiap desa dari 5 lokus stunting itu sudah ada penurunan," tambahnya.