LANGKAH Trio Kwek-kwek, Bujang PeDe, Ipank, dan Odoy kali ini tampaknya jitu. Quick Count atau hitungan cepat yang dilakukan Udin Kecil membuahkan hasil.
Hebatnya, agar apa yang dilakukan itu meyakinkan, Udin turun ke lapangan tidak hanya face to face, tapi juga disertai catatan dan alasan.
''Apa daftar pertanyaan yang aku buat kemarin itu kau pakai, Din?'' ujar Bujang di posko bersama Ipank dan Odoy.
''Oh, ada daftar pertanyaan juga? Bukan langsung turun begitu saja?'' Ipank kaget.
''Lha iyalah. Biar hasil survey dan hitung cepat ini meyakinkan. Bukan abal-abal atau pesanan kayak yang sering dibilang orang-orang itu lho,'' ujar Bujang sekalian menjelaskan kepada kedua sohibnya.
Setelah memberi uang jajan --biaya survey-- ke Udin Kecil Rp 20 ribu, Udin pun mulai bersemangat berkisah.
''Pertanyaan pertama, jika Pilkarete diadakan hari ini, apakah Anda akan memilih Bujang?''
''Dari 30 warga yang kutanya, 20 orang menyatakan akan memilih Om Bujang,'' ujar Udin.
''Apa alasannya?''
''Rata-rata menjawab, karena nggak enak samak Nek Ijah (Emak Bujang.red),'' ujar Udin apa adanya.
''Jika pemilihan Ketua RT digelar beberapa bulan lagi, apakah Anda masih memilih Bujang?''
''Nah, 20 orang menyatakan masih pikir-pikir, tapi kalau Bujang masih nyalon, tetap milih Bujang. Lalu, 5 orang menyatakan takkan memilih Bujang. Dan 5 lagi menyatakan sebaiknya, Om Bujang mengundurkan diri dari pencalonan Ketua RT atau Pilkarete,'' tukas Udin apa adanya.
''Nah itu saja,'' ujar Udin seraya meinta izin untuk ke warung. Maklum uang jajan sudah ditangan.
''Nah, bagaimana?''
''Jumlah 30 warga itu, itu sudah sepertiga jumlah mata pilih Pilkarete. Itu suah sangat bagus. Kalau begitu, berarti kita harus bertahan, karena hasil survey dan hitungan cepat itu memastikan kita akan menang,'' ujar Odoy yang paham soal-soal hitungan survey.