Meski menjadi Kapolsek termuda dan baru menjabat setahun, Afan ternyata telah memiliki segudang prestasi.
Dia menerima sejumlah penghargaan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan bahkan nasional. Total, kata dia, penghargaan yang telah diterimanya sebanyak 20.
Beberapa di antaranya penghargaan gelar Polsek dengan lingkungan terbersih serta juara pertama sebagai Kapolsek pengelola media sosial terbaik.
“Ada piagam penghargaan atas terbaik kedua dalam sinergitas 3 pilar TNI, Polri dan Pemerintahan dan juara 1 Polsek dengan capaian tertinggi dalam rangka HUT RI ke-77 di Pasangkayu,” kata Afan.
BACA JUGA:Pedagang Sayur Terpeleset, Xenia Ngerem Mendadak, Brakkk...
Selain menerima sejumlah penghargaan, Afan ternyata memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
Kemampuan itu kemudian dia salurkan untuk mendirikan kelas bahasa Inggris gratis bagi siswa SD hingga SMA di Baras. Kelas tersebut digelarnya di Polsek Baras sepekan sekali tiap Sabtu.
BACA JUGA:Honorer Pemkab Bangka Ini Ambil HP di Mesin ATM, Akhirnya Begini
Afan mengaku, dia memiliki puluhan anak didik yang dia ajar dengan metode berbeda-beda, sesuai tingkatan siswa.
“Kelas di Polsek karena kebetulan saya punya sedikit kemampuan lumayan untuk bahasa Inggris jadi saya bikin kelas gurunya juga saya sendiri,” kata dia.
BACA JUGA:Dari Sumsel ke Bangka Janji Kerja, Cewek ABG 'Dijual' Pemilik Kafe Hingga Hamil, Lalu
Tak hanya itu, Afan ternyata juga mampu komunikasi menggunakan bahasa isyarat yang dipelajarinya secara otodidak.
Ia belajar melalui materi-materi di Google dan Youtube. Afan mengaku terinspirasi dari aktor sekaligus aktivis teman tuli, Surya Sahetapy.
Dia tertarik dengan visi putra penyanyi Dewi Yull itu, ingin Indonesia ramah disabilitas.
“Waktu saya masih SMA, itu saya sering melihat videonya pak Surya Sahetapy. Jadi dia bikin influencer bisu gitu, dengan tujuan Indonesia ramah disabilitas,” katanya.(*)