DI tengah pembahasan warga soal makna mimpi Wak Bodot, Udin Kecil yang merasa tersudutkan akibat ulahnya sendiri mulai membuat manuver.
Dia sebarkan berita bahwa Bujang PeDe akan ditangkap polisi karena ada kasus. Bahkan bukan hanya Bujang PeDe, dua koleganya yang memang satu kubu dengan Bujang, yaitu Ipank dan Odoy akan terseret pula.
''Kamu ini ada-ada saja Udin. Dari mana pula kau dapat cerita itu?'' tanya warga.
Dengan santai Udin bercerita, bahwa Pak Moko lah yang akan menyeret Bujang beserta Cs nya ke polisi.
''Pak Moko marah, pokoknya ada masalah yang dilakukan Bujang dengan teman-temannya, jadi Pak Moko lagi nyari cara untuk melapor Bujang ke polisi,'' ujar Udin.
''Kalau begitu kan belum tentu juga Bujang Cs bersalah?'' ujar warga lain yang terpaksa betah meladeni cerita Udin karena kadang mengandung kebenaran.
''Pokoknya, Bujang Cs harus kena, biar nggak bisa nyalon. Itu dibilang Pak Moko. Aku dengar kok waktu mereka rame-rame, Pak Getung, juga ada,'' ujar Udin.
Warga hanya mengangguk, tak lagi menanggapi. Namun mereka menduga, apa yang diceritakan Udin ada benarnya. Kadang-kadang terbukti benar. Meski kadang ada bohongnya juga. Karena kadang hanya manuver Udin.
Cerita Udin Kecil ternyata terus berkembang dari mulut ke mulut. Bahkan sampai juga ke telinga Bujang PeDe, Ipank, dan Odoy.
''Udin kecil mulai buat manuver rupanya,'' ujar Bujang PeDe saat di markas Sambal Petai, atau tepatnya di teras rumah Bujang.
''Tapi kalau cerita Udin itu benar dan kita ditangkap polisi, otomatis nggak bisa ikut Pilkarete loh,'' ujar odoy.
''Masalahnya, kasus kita apa?'' ujar Ipank kebingungan.
''Nah, itu?'' Bujang PeDe juga bingung.
Tak lama berselang, Udin si anak nakal itu tiba juga di markas Bujang Cs.
''Berani juga kamu ke sini?'' ujar Bujang agak emosi.