''Lah, mereka lah,'' tukas Udin mantap.
''Dari mana kamu tahu?'' Gentung mendesak.
''Lho, buatnya depan aku kok,'' ujar Udin seraya pergi dengan santai.
Tak lama, Udin tiba di markas Bujang PeDe. Dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin, ia seperti meminta dikasihani.
''Ada apa bocah,'' ujar odoy.
''Semua sudah bocor. Siapa yang mengedarkan dan siapa yang membuat sudah diketahui Gentung dan Simajeha. Aku didesak mereka, yah terpaksa aku ngaku,'' ujar Udin jujur.
Bukannya marah, Bujang PeDe malah tertawa ngakak.
''Kok kamu senang?'' ujar Ipank.
''Kalau nanti mereka datang dan meminta kita mengaku bahwa yang buat dan meminta menyebarkan itu adalah kita, gampang aja. Kita bilang aja, itu ulah si Udin anak nakal ini. Masa kita yang sudah dewasa mau diadu domba Udin? Seharusnya jangan datang ke tim kami, datangi aja Bapaknya Udin ini, biang ini anak kamu buat resah warga,'' ujar Bujang PeDe kesenangan.
Ipank dan Odoy juga sepakat. Udin sebaliknya blingsatan.
''Tega Om Bujang?''
Nah, kena batunya bocah itu kali ini.***