''Nggak pakai makan lagi. Belum jadi Ketua RT, sudah keburu mati kalian nih!'' ujar Emak dengan nada tinggi.
''Nah itu masalahnya Mak. Jadi kami sudah sepakat untuk ambil langkah tegas,'' ujar Ipank.
''Apa itu?'' ujar Emak mau tahu.
''Bujang mundur dari pencaloan Ketua RT,'' ujar Ipank meancing reaksi Emak. Bukankah Emak juga punya hak suara? Jadi layak untuk dipancing reaksinya dengan isu Bujang mundur dari Pilkarete (Pemilihan Ketua RT).
''Nah itu. dari kemaren Emak mau ngomong, nggak usah nyalon-nyalon jadi Ketua RT segala. Pikirkan cari jodoh dan cari kerjaan dulu kalian itu!'' tukas Emak seraya masuk ke dalam rumah.
Ketiganya pun spontan diam. Emak yang diharapkan dukungan dan marah dengan keputusan pura-pura mundur, eh malah memang nyuruh mundur?