PUISI-PUISI ISMI
ResamBelum lah terbit binar sang raja
S o ngkok resam telah dahulu berta k hta
Kokoh di atas sang datuk punya kepala
Dibawa rukuk dibawa sujud
Saat sang datuk bertekuk lutut
Memanjatkan asa agar terwujud
Resam nan lusuh sudah dilepas
Sang datuk siap memulai nafas Meski terempas,
Sendiri di bantaran kelekak y an g keras
Terakhir anak bujang ada di sini,
Katanya tak sanggup menemani,
Apatah lagi untuk menanti
Dari kelekak menjadi padi
Anak bujang memilih berjibaku
Dengan genangan y an g tak berhulu
Menampar tanah dengan air
Demi emas hitam berbentuk pasir
Sang datuk memandang nanar tanpa teriak,
Ujung kelekak yang telah terkoyak.
Sang datuk mengalah dan melemah,
Tak seperti resamnya y an g tetap gagah.
Pangkalpinang, 2023. Dayang Merindu Engkau mana bisa tahu
Rasanya cinta yang tak bisa bertuju
Lebih dingin daripada dasar Mangkol
Lebih berombak daripada gelombang Pasir Padi
Engkau mana bisa p aham
Rasanya kasih yang terdalam
Yang rindunya mengoyak tulang
Hingga rubuh seperti tak bertiang
Cinta yang kubawa,
Adalah cinta dayang Bangka z aman dahulu,
Yang malunya masih berkuasa
Sehingga sanggup menunggu sampai jumpa penghulu
Kasih yang kupunya,
Ia lah kasih dayang Bangka masa dahulu,
Saat tak masalah beratap rumbia,
Asal serumah dalam setia dan agama.
Ah, apalah aku.
Bagimu, bujang z aman sekarang. Pangkalpinang, 2023