Saat seorang pria mengalami disfungsi ereksi, gejala yang dirasakan antara lain adalah kesulitan untuk mempertahankan ereksi yang cukup keras dan tahan lama saat melakukan hubungan seksual, kesulitan untuk mencapai ereksi walaupun sudah dirangsang secara seksual, dan gairah seksual menurun.
Disfungsi ereksi juga bisa menyebabkan gangguan kesuburan pria berupa kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan saat ejakulasi, penurunan gairah seksual yang mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan sperma, ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, dan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat ejakulasi atau saat melakukan hubungan seksual.
"Disfungsi ereksi bukan penyakit komplikasi, tetapi, dapat menjadi tanda dari adanya masalah kesehatan yang mendasar atau penyakit yang mempengaruhi sistem vaskular atau saraf," kata Ponco.
BACA JUGA:Jangan Tidur Pakai Headphone, 5 Bahaya Ini Mengintai Anda
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, disfungsi ereksi bisa memburuk sehingga memengaruhi kehidupan seksual dan bisa memicu masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan. Kualitas hidup secara keseluruhan juga bisa terganggu karena disfungsi ereksi.
Berdasarkan Jurnal Ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang terbit pada tahun 2019, dari total 255 responden yang mengisi survei, 35,6 persen di antaranya mengalami disfungsi ereksi atau sebesar 92 responden. Oleh karena itu, penyakit disfungsi ereksi dan gangguan kesuburan pria tidak bisa dianggap remeh.
Kebiasaan hidup tidak sehat, obesitas, hipertensi, dan kebiasaan merokok menjadi beberapa faktor yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami disfungsi ereksi.
Umumnya pria yang sehat mengalami sekitar tiga hingga enam ereksi setiap malam. Ponco mengatakan ereksi pada malam hari adalah metode tubuh untuk menjaga jaringan di dalam penis tetap sehat karena penis adalah bagian tubuh yang memiliki kulit, tapi, tidak memiliki otot di bawah kulit.
BACA JUGA:Awas Jangan Nahan Pipis! Ini 4 Bahayanya
Penyakit pada sistem urologi pria sering terjadi, namun, dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan preventif seperti menjaga pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebih.
Selain itu, Ponco menyarankan memperbanyak minum air putih agar saluran kemih selalu dalam keadaan bersih dan menjaga kebersihan organ intim. Hindari menggunakan celana atau pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat menekan sistem reproduksi pria.(ant)
BACA JUGA:Perut Anda Berlemak Setelah Lebaran, Hilangkan dengan Cara Ini