Ia mengatakan setiap pemilik SIM harus melakukan perpanjangan 5 tahun sekali. Hal itu guna pengendara tetap legal saat berkendara di jalanan.
“Namanya peraturan lalu lintas, namanya keadaan situasional ya kan, sama gak tahun 99 dengan 2023 sekarang situasi jalannya, berbeda. Nah kalau SIM-nya diterima seumur hidup dia gak bisa tahu lagi belajar-belajar lagi atau ini lagi,” jelasnya.
BACA JUGA:Nah Lho, PA 212 Tolak Konser Coldplay, Alasannya?
Selain itu, Yusri juga menyebut salah satu syarat utama dalam penerbitan SIM, yaitu harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
"Kenapa harus sehat, karena orang membawa kendaraan bermotor itu tingkat bahayanya tinggi sekali di jalan," paparnya.
Terkait persyaratan psikologis, kata dia, bertujuan guna mengetahui kemampuan kognitif, psikomotorik, hingga kepribadian calon pengendara.
BACA JUGA: Saat Pilkades, Ada Bunga 7 Rupa Depan Gerbang Kantor Camat, Tujuannnya Agar...
Selain itu, kesehatan fisik dan psikologis para pengendara pun harus dicek secara berkala. Hal itu guna memastikan kelayakan para pemilik SIM berkendara di jalan raya.
Oleh karena itu, kata Yusri, pemberlakuan SIM tidak bisa berlaku seumur hidup. Kata Yusri setiap manusia memiliki pasang surut dari sisi kesehatan jasmani maupun rohani.
BACA JUGA:TMMD ke-116, Renovasi Rutilahu Mulai Dikerjakan
Untuk itu, diperlukan pengujian guna memastikan kondisi tubuh fit dan layak berkendara.
"Manusia itu gak bisa dibilang selamanya dia itu utuh kesehatannya maupun psikologinya. Sehingga perlu kami uji kesehatannya lagi dan juga bagaimana kejiwaannya," katanya.
"Mungkin sekarang kamu baik, tapi mungkin tahun depan kamu jadi gila. Terus kamu bisa enggak bikin SIM lagi tahun depan? itulah harus kita uji psikologinya. Kan harus ada surat keterangan," sambung Yusri.
BACA JUGA:Rekrutmen CPNS 2023, Fokus Pelamar Bertalenta digital
Yusri menjelaskan apabila SIM diberlakukan secara seumur hidup maka polisi tidak bisa menilai perubahan kondisi fisik ataupun psikologi pemilik SIM jika berlaku seumur hidup. Masa berlaku SIM itu kata Yusri juga sama dengan negara-negara lain.
"Ya itulah diambil kebijakan kenapa (masa berlaku SIM), seluruh dunia sama," tambah Yusri.(*)