BABELPOS.ID.- Ini benar-benar sudah melampaui batas. Dan MUI sudah harus bergerak cepat.
Sooalnya, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang sudah menggaungkan dan mencoba merubah syahadat serta mengganti rukun Islam pula.
Beruntun kontroversi sudah dilakukan di sini. Mulai dari saf campur laki-laki dan perempuan, azan seperti panggilan mau perang, ingin menjadi waita khtaib Sholat Jumat, dan lain-lain.
Sekarang pendiri Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, diketahui memiliki syahadat sendiri dan menambah rukun islam bahkan mengganti kedua hal mutlak yang menjadi syarat seorang muslim.
Hal itu disampaikan oleh tokoh mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan, yang diketahui menjadi bagian dari Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Dikutip dari kanal YouTube @Herripras, Jumat 12 Mei 2023, seorang pria bernama Ken Setiawan yang diketahui sebagai salah satu tokoh NII, mengungkapkan fakta yang mencengangkan publik tanah air.
Pasalnya, dalam video berdurasi 8 menit 23 detik memperlihatkan cuplikan kompilasi video tentang penjelasan Ken Setiawan mengenai kesesatan yang dilakukan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Sejatinya kan ini kelompok makar, bukan hanya salam saja. Banyak tafsir Al Qur'an dilakukan semau mereka dan dianggap hal biasa," ucap Ken Setiawan dalam wawancara di salah satu acara stasiun TV.
Tak hanya itu, Ken Setiawan lantas mengatakan bahwa syahadat dan rukun Islam di Ponpes Al Zaytun Indramay, sudah ada yang dirubah.
"Syahadat dan rukun Islam nya pun sudah ada yang dirubah," timpal Ken Setiawan.
Lebih lanjut, Ken Setiawan menambahkan bahwa di Ponpes Al Zaytun syahadat nya bukan hanya 'Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah' saja.
Melainkan ada tambahan yakni tidak ada negara kecuali negara Islam. Dan barangsiapa yang bernegara kecuali negara Islam, maka kafir.
"Jadi mereka mudah sekali tafsiri mengkafirkan orang lain diluar kelompoknya," kata Ken Setiawan.
Tak sampai disitu, Ponpes Al Zaytun juga belum mewajibkan salat, belum mewajibkan puasa pada bulan ramadan, tidak membayar zakar, dan ibadah hajinya pun bukan ke tanah Suci Mekkah, melainkan ke Indramayu Jawa Barat.***