BABELPOS.ID.- Kekesalan dan kemarahan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ketika ia berbicara by phone dengan Tokoh Gereja Papua, Karel Phil Erari, tampaknya berdampak luas.
''Apa kejahatan saya sehingga mereka (KKB) jahati saya seperti ini,'' ujar Susi dengan suara khasnya itu.
''Lalu tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan Polda, saya sudah senang. Lalu 2 hari kemudian kalian mau negosiasi, lalu kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya lebih marah lagi,'' ujar Susi meluap.
''Sementara, orang yang datang mau cari untung saja di Papua kalian biarkan,'' tegasnya menambahkan.
Kemarahannya ini memuncak pasca prajurit TNI yang tewas akibat diserang KKB dalam misi penyelamatan Pilot Susi Air, Kapten Philips Marthens yang hingga kini masih disandera oleh Egianus Kogoya Cs.
Dikatakan Susi, dirinya sangat marah dan tak habis pikir lantaran KKB tega membunuh prajurit TNI yang tak bersalah. Padahal, prajurit TNI itu tujuannya hanya untuk menyelamatkan pilot yang disandera oleh kelompoknya.
"Tujuan prajurit TNI itu bukan untuk menyerang KKB, tapi untuk menyelamatkan pilot Susi Air," kata Susi.
Susi dalam suaranya seperti tak mampu menahan emosi dan kesedihannya. Karena sudah hampir 20 tahun pesawatnya terbang, baru kali ini diperlakukan demikian.
''Saya seorang perempuan menghidupi ratusan orang,'' ujar Susi dalam tangisnya.
Pendeta Karel Phil Erari mengaku prihatin dan bisa mengerti atas kekecewaan Susi tersebut.
Susi meradang, karena berbagai upaya menyelamatkan pilotnya gagal oleh tindakan KKB.
Penyanderaan yang dilakukan KKB Papua kepada pilot Susi Air, Kapten Philips Marthens yang hingga kini masih disandera oleh Egianus Kogoya Cs.
"Apa salah dan dosa saya mereka memperlakukan saya seperti itu. Saya marah," ucap Susi beberapa hari lalu.
Karel Phil Erari mewakili Tokoh Papua berjanji akan mengadakan pertemuan membahas lebih lanjut tentang apa yang disampaikan Susi Pudjiastuti tersebut.
"Baik ibu nanti saya akan sampaikan dan mengadakan pertemuan bersama tokoh Papua lainnya," ujar Karel Phil Erari.