BABELPOS.ID - Kontroversi pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang berlanjut.
Setelah polemik jemaah perempuan bergabung dengan jamaah pria di belakang imam saat salah Idulfitri, terbaru Panji Gumilang berencana akan menjadikan santri perempuan sebagai khotib salah satu salat Jumat.
Panji Gumilang menyampaikan rencana itu saat berdialog langsung dengan pihak Kementerian Agama (Kemenag) Indramayu, pada Rabu 26 April 2023.
Kemenag Indramayu sendiri datang ke Ponpes Al-Zaytun untuk meminta klarifikasi pasca salat Idulfitri 2023 di Masjid Ponpes yang viral di media sosial.
Cuplikan dialog antara Kemenag Indramayu dan Panji Gumilang yang dipublikasi di kanal YouTube Al-Zaytun.
Video tersebut telah ditonton oleh ribuan publik dengan beragam tanggapan netizen.
BACA JUGA:Gaji dan Pensiun 13 Cair Bulan Depan, Nilainya Segini
Dalam dialog itu, salah satu pernyataan Panji Gumilang, ia akan menunjuk seorang santri perempuan untuk menjadi khotib salat Jumat.
"Ini sebentar lagi Khotib Salat Jumat pelajar putri. Terlepas Kementerian Agama marah, nggak apa-apa," ucap Syekh Panji Gumilang pada video tersebut.
Sebelumnya Panji Gumilang menentang keras pihak-pihak yang mengecam ibadah salat Idul Fitri di mana terdapat seorang jemaah perempuan tepat di belakangnya saat menjadi imam.
Pria yang dianggap seorang Syekh itu menyebut, pihak-pihak yang telah mengecam sama saja menilai jemaah perempuan yang ada di belakangnya perempuan yang najis.
"Najis amat itu perempuan. Ada perempuan di depan (shaf depan) dikomentarin, najis amat ini perempuan," kelekar Panji Gumilang diamini oleh pejabat Kemenag Indramayu.
BACA JUGA: Zulfani 'Ikal' Pasa Laskar Pelangi Terseret Aksi Kriminal.. Ada Apa...
Kontroversi tak berhenti di situ, Panji Gumilang juga mengklaim jika dirinya bermazhab kepada tokoh Republik Indonesia, yakni Presiden Soekarno dan Soeharto.
"Mazhab saya Mazhab Bung Karno. Kenapa? Karena saya pernah berjabat tangan waktu SD kelas 3, terus saya berkenalan langsung dengan pemikirannya sejak 1963 sampai sekarang," ucapnya.