BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, mengimbau masyarakat untuk jangan mudah terpancing dengan berbagai isu hoaks yang dapat memancing kepanikan dan keresahan di tengah masyarakat, termasuk mengenai gelombang panas Asia 2023 yang masih berlangsung.
BMKG memastikan bahwa gelombang panas tersebut tidak terjadi di Indonesia.
“Isu terkait adanya gelombang panas Asia 2023 yang katanya terjadi di Indonesia ini, memang sudah berkembang ke tengah masyarakat, bahkan sejak awal Ramadan 1444H. Hingga isu ini justru dianggap makin intens, padahal ini tidak benar, makanya kita minta masyarakat supaya tidak panik, tetap waspada terhadap isu—isu hoaks semacam ini,” ujar Prakirawan Cuaca Senior BMKG Pangkalpinang, Slamet Supriyadi, Rabu (26/04/2023).
BACA JUGA:Panasnya Kebangetan, Ini Tips Kemenkes
Dijelaskannya bahwa, kondisi cuaca di Provinsi Bangka Belitung selama beberapa waktu terakhir memang lebih panas dibandingkan sebelumnya. Namun kondisi ini dipastikan masih dalam kondisi normal. Hal ini terjadi karena kondisi perawanan di sejumlah daerah di Babel juga tidak banyak, sehingga membuat cahaya matahari yang dipantulkan ke permukaan bumi menjadi lebih cerah dan terik (panas).
"Memang agak lebih panas beberapa hari kemarin, ini menandakan bahwa cahaya matahari lebih banyak menembus bumi, karena gerakan lapisan air yang menguap dari permukaan bumi menjadi awan lebih sedikit, jadi penghalang cahaya matahari tersebut lebih banyak dan terasa panas,” ujar Slamet.
”Namun tidak perlu panik, karena kondisi ini di Babel khususnya masih dalam kondisi normal, dengan temperature di kisaran 32,26 derajat celcius. Sedangkan untuk tanggal 16 – 20 April lalu kondisi ini terpantau sempat berada pada 34 derajat celicius yang melanda seputaran wilayah Tanjung Pandan dan Koba Bangka Tengah,” ujar Slamet.
BACA JUGA:Meski Panas Menyengat, BMKG Sebut H+4 Lebaran Ada Potensi Cuaca Buruk, Termasuk di Babel
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bijaksana menyikapi kondisi ini, dengan lebih menjaga kesehatan tubuh, terlebih bagi mereka yang banyak beraktivitas di luar rumah, misalnya lebih banyak mengkonsumsi air putih sebagai antisipasi dari dehindrasi.
Ia berharap masyarakat masyarakat Babel khususnya semakin cerdas, teliti dalam menyaring informasi-informasi yang diterima, bisa membedakan adalah fakta atau sekedar berita bohong (hoaks).
BACA JUGA:Katanya Gelombang Panas Asia Tidak Sampai Indonesia, Tapi Kok Gerah? Simak Penjelasan BMKG
Sebelumnya, BMKG secara nasional juga telah menjelaskan melalui siaran persnya sejak 25 April 2023 kemarin, bahwa perkembangan gelombang panas Asia Selatan “heatwave” masih terdampak hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan.
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Badan Meteorologi Cina (CMA) melaporkan lebih dari 100 stasiun cuaca di Cina mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah pengamatan instrumen untuk bulan April ini.
Di Jepang "panas yang luar biasa" juga teramati dalam beberapa hari terakhir. Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 C pada 17 April 2023 lalu. Sedangkan 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besarnya berada di Myanmar dan India.