BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Tim gabungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, akan datang ke Kabupaten Bangka memantau kondisi stunting, Rabu (5/4/2023).
Tim Percepatan Penanganan Stunting yang datang beranggotakan 4 orang. Mereka akan melakukan kunjungan ke dua desa lokasi stunting dan berhasil dalam penanganan stunting.
BACA JUGA:Pemkab Bangka Kerja Sama Percepat Penurunan Stunting dengan PT RBT
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Dalyan Amrie, mengatakan nantinya Tim tersebut akan mengunjungi Desa Air Ruay dan Desa Air Duren yang sudah zero kasus dan memiliki keberhasilan dalam penanganan stunting.
"Mereka akan memantau dan melihat proses, ada juga pencapaian pelaksanaannya terutama kalau desa, penggunaan dana desa. Memang untuk tahun 2023, prioritas penggunaan dana desa, salah satunya adalah penanganan stunting," jelas Dalyan Amri.
BACA JUGA:RSUD Depati Bahrin Intensifkan Program PONEK, Stunting dan Wasting
Ditambahkan Dalyan Amri, tujuan monitoring dan evaluasi ini untuk memantau progres dukungan pemda kabupaten terhadap rembuk stunting desa, peningkatan kapasitas kader, peningkatan layanan kepada masyarakat desa, dan penguatan kelembagaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa.
Pantauan tim juga terfokus terhadap keterlibatan dana desa dalam penanganan program pengentasan stunting.
BACA JUGA:Bupati Mulkan Ingatkan Stunting Masih Menjadi Masalah
Sementara itu, tim percepatan penanganan stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Desi Yanti menjelaskan terdapat 10 daerah yang menjadi lokasi fokus stunting di Kabupaten Bangka tahun 2023, dimana 7 desa diantaranya di Kecamatan Mendo Barat yakni Desa Petaling Banjar, Kemuja, Labu, Cengkong Abang, Mendo, Penagan dan Kota Kapur.
“Sedangkan tiga desa lainnya yakni Gunung Muda, Banyu Asin dan Desa Rebo,” kata Desi.
Upaya percepatan penanganan stunting terus dilakukan di Kabupaten Bangka untuk mewujudkan zero stunting tahun 2024.(*)
BACA JUGA:Begini Cara Desa Air Duren Amankan Zero Stunting