Dan tiu berarti persetan dengan aturan! Persetan dengan idealisme! Persetan dengan semua tetek bengek yang namanya regulasi dan tata kelola, jika karena itu semua rakyat tak bisa berbuat apa-apa dan seperti 'menumpang hidup' di negeri sendiri!
Selaku orang yang lama berkutat di Ombudsman, bahwa mendengar keterangan semua pihak adalah kunci menyeleseaikan setiap persoalan, tentu bukan hal baru bagi Penjabat Gubernur Babel, Suganda. Bahwa nantinya ia akan bertemu dengan orang-orang yang akan memujinya setinggi lagi, ada pula orang yang kritis, tidak sedikit pula ada yang 'mencari peluang' mendekatinya, di sisi lain banyak juga mereka yang tak peduli siapa kamu dan apa jabatanmu.
Suganda Tentu Tahu Itu Semua.
Satu hal yang perlu diingat oleh Penjabat Gubernur Babel adalah, 'jangan salah memilih teman', apalagi 'teman' itu kadang jadi pembisik. Pilihan terbaik bagi penjabat Gubernur Babel adalah temani semuanya, dengarkan semuanya, dari sini tinggal memilah dan memilih jalan kebijakan.
Penjabat Gubernur Babel adalah pemimpin untuk rakyat Babel. Dengan didampingi Birokrat Senior sekelas Sekda Babel Naziarto --yang sudah mendampingi sederet kepala daerah, termasuk Gubernur deifinitif dan Penjabat Gubernur sebelumnya, tentu adalah menjadi harapan agar Suganda tak salah langkah.