Kontan merah dan padam, senang dan dendam, gembira dan sedih lah Bujang PeDe.. Ayah Maysaroh bagai memberi sinyal yang bagus.
''Nah, kalian denger sendiri?'' Bujang PeDe tambah percaya diri.
Odoy dan Ipank diam seribu bahasa. Pernyataan ayah Maysaroh sekali lewat yang jelas cuma bercanda, bagi Bujang justru dijadikan spirit.
''Jujur, Maysaaroh itu bagiku seperti garam di lautan, tidak terlihat, namun akan selalu ada di hatiku untuk selamanya," ujar Bujang.
''Jadi takkan menyerah ya?'' Ipank bertanya.
''Tidak!'' tegas Bujang. ''Aku jadi ingat pesan Bos ku sebelum aku dipecatnya dulu,'' imbuhnya.
''Bos mu dulu ngomong apa?'' Odoy jadi ingin tahu.
''Bila kamu gagal hari ini, jangan pernah menyerah. Ulangi terus kegagalanmu sampai bos kamu yang nyerah."