“Kafe ini dinamis, kita harus kreatif mengubah konsep karena tidak cukup hanya memiliki menu makanan yang enak. Tapi untuk bisa bersaing dan bertahan kita perlu upgrade seperti menu makanan, dekorasi, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia mengatakan bisa menambah modal dari dana PUMK untuk fasilitas usahanya seperti kursi, perlengkapan dapur, dan berbagai dekorasi lainnya.
“Saat ini sudah ada 30 meja dengan 8 pekerja. Dari dana PUMK kami membeli peralatan dapur seperti freezer dan perlengkapan lainnya, mempercantik area kafe dan lain-lain,” ujarnya.
Setelah menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, kata dia, omzetnya juga meningkat seiring dengan berbagai peningkatan.
“Omzet pasti meningkat karena kami melakukan perbaikan. Beberapa perbaikan juga menambah daya tarik pengunjung,” ujarnya.
Menurutnya, di tengah ketidakpastian daya beli masyarakat, dengan dana PUMK PT Timah Tbk, mereka tetap bisa bertahan dan terus mengembangkan usahanya.
“Program PUMK PT Timah Tbk sangat membantu karena fleksibel dan memahami kondisi bisnis kami. Semoga program ini terus bertahan sehingga dapat membantu para pelaku UMKM,” ujarnya.