Muara Air Kantung Mampet, Nelayan Demo Minta Solusi

Senin 13-03-2023,18:42 WIB
Reporter : Tri
Editor : Jal

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Ratusan nelayan secara spontanitas mendatangi kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dan kantor Bupati Bangka. Masyarakat dari kalangan nelayan tersebut mendesak adanya solusi untuk alur muara Air Kantung Jelitik yang kembali tertutup sehingga mengganggu aktivitas melaut.

Demo dilakukan pada Senin (13/3) pagi setelah salah satu kapal nelayan setempat kembali pecah saat kandas di depan muara yang tertutup. Persoalan muara sebelumnya tak kunjung usai sejak era Bupati Bangka Yusroni Yazid hingga Tarmizi Saat dan kini era Mulkan.

Nelayan mendesak ke pihak PPN Sungailiat dan Pemkab Bangka melakukan penyelesaian alur muara yang dangkal hingga menutup akses keluar masuk perahu nelayan tersebut.

Di kantor Bupati Bangka, ratusan massa diterima Sekda Bangka Andi Hudirman karena Bupati Bangka Mulkan dan Wakil Bupati Bangka Syahbudin tidak di tempat

Dalam demo tersebut Sekda Bangka menjelaskan persoalan masih adanya sengketa hukum soal pengerjaan pengerukan alur muara oleh beberapa pihak perusahaan yang berkonflik. Selain itu, pengerukan alur muara telah menjadi wewenang pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami tidak peduli siapa yang ngeruk, tapi tolong Pemkab Bangka untuk bantu keruk alur Muara Air Kantung, karena kami mau makan, mau cari ikan," ungkap pendemo.

Nelayan menilai, permasalahan pendangkalan alur muara Air Kantung ini sudah terjadi sejak lama, namun mereka menilai tidak ada jalan keluarnya. Sehingga pihak Pemkab Bangka diminta bertanggung jawab atas pengerukan alur muara tersebut.

"Tidak ada perkembangannya, saya sudah punya cucu tiga, tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan dan solusinya. Kami berharap aspirasi masyarakat nelayan hari ini bisa di tanggapi, kami minta alur muara itu diperbaiki atau dikeruk sehingga perahu kami bisa keluar masuk," kata Nurma.

Sementara itu Sekda Bangka pada akhirnya menyatakan Pemkab Bangka akan berusaha menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan. Mendengar pernyataan tersebut ratusan nelayan yang demo dalam kawalan pihak kepolisian langsung membubarkan diri.(*)

Kategori :