BUJANG lulus seleksi penerimaan calon karyawan sebuah perusahan mini market.
Hari ini ia mendapat panggilan interviu.
Bujang merasa sudah sangat siap. Tadi malam dia sudah belajar habis-habisan. Bahkan ia meminta kedua sohibnya untuk mengajukan pertanyaan.
Hasilnya Bujang bisa menjawab semua pertanyaan. Mulai dari Pancasila, IPA, IPS, Matematika, dan Olahraga.
"Kau ini mau wawancara kerja atau Ujian Nasional?" kata Odoy.
Bujang hanya cengengesan.
"Setahuku wawancara itu ditanya soal siap kerja keras, kerja tim, dan soal gaji," ujar ipank.
Bujang ingat betul pesan kedua sahabatnya itu, jika ditanya soal gaji jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
"Kalau terlalu tinggi, bisa tak diterima kau. Jika terlalu rendah, bakal tak balik modal kau kerja," kata Ipank tadi malam.
Bujang setuju. Apalagi dia sudah menemukan jawabannya.
Dan hari ini banyak sekali yang wawancara. Meski begitu Bujang tetap yakin ia akan terpilih.
Setelah menunggu lima menit. Maka wawancara dimulai. Wawancara langsung dipimpin oleh direktur mini market dan dua orang manajernya.
Bujang sedikit gemetaran. Namun ia ingat pesan emaknya untuk membaca bismillah sebelum membuka pintu.
"Bismillahhirrohmanirrohim," kata Bujang dalam hati.
Setelah berbasa basi sedikit. Bujang mendapat pertanyaan. Mulai dari loyalitas, pandangan terhadap bisnis, manajemen keuangan, dan lain sebagainya.