BABELPOS.ID, KOBA - Isu penculikan anak untuk dijual organ tubuhnya tentu saja menimbulkan perasaan khawatir para orang tua, termasuk di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
Bahkan, salah satu orang tua mengaku sengaja tidak membiarkan anaknya sekolah lantaran tak bisa menjemput anaknya saat pulang.
"Gara-gara ini saya jadi takut, apalagi saya bekerja dan anak saya biasanya pulang jalan kaki," ujar Yani (38) di Koba pada Jumat (3/2/2023).
BACA JUGA:Kapolresta Pangkalpinang Minta Masyarakat Tak Panik Terkait Isu Penculikan Anak
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Bangka Tengah, AKPB. Dwi Budi Murtiono mengaku telah menurunkan personilnya untuk berkeliling mengawasi sekolah-sekolah.
"Kami akan menjaga suasana kamtibmas dengan baik, walau isu tersebut juga ada yang hoax. Kami jajaran Polres Bangka Tengah akan berupaya dengan baik," ungkap AKBP. Budi kepada babelpos.id pada Jumat (3/2/2023).
BACA JUGA:Isu Penculikan Anak, Ini Pesan Bupati Sukirman untuk Para Orang Tua
Ia menambahkan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas dan program rutin yang sudah diprogramkan.
"Itukan program satu sekolah dua polisi. Jadi, memang saat ini kami turunkan personil untuk menjaga anak-anak sampai mereka pulang dan dijemput orang tua," terangnya.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Pangkalpinang Buru Pelaku Dugaan Penculikan di Depan SMAN 4 Pangkalpinang
Ia pun menghimbau, agar masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dengan isu penculikan ini.
"Hati-hati terhadap orang asing, jaga anak dan laporkan jika ada hal mencurigakan serta untuk orang tua, juga sempatkan untuk antar jemput anak dan untuk semua pihak, mari kita jaga bersama suasana Kamtibmas ini," pungkasnya. (**)
BACA JUGA:Marak Isu Penculikan, Ini Imbauan Bupati Algafry