BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Ini peringatan bagi kaum wanita yang menggunakan kerudung. Saat memakai atau merapikannya jangan sesekali menggigit jarum pentul untuk kerudung, karena berbahaya.
Ibu di Sungailiat Bangka ini contohnya. Ia tak sengaja tertelan jarum pentul yang digigitnya saat merapikan jilbab. Fatalnya, jarum itu nyangkut di paru-paru korban.
Kisah ini diungkapkan Dirut RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Yogie Yamanie dalam postingan Facebooknya, Rabu (25/1) yang dikutip Babel Pos seizinnya.
Dijelaskan Yogie Yamanie dalam postingannya, tim medis RSUD Depati Bahrin mendampingi dr. Melfia N, Sp.P dan dr. Edi, Sp.An berhasil melakukan pengambilan benda asing berupa jarum pentul yang tertelan oleh pasien seorang ibu.
"Jarum pentul tersebut tanpa sengaja tertelan dan tersangkut di paru-paru pasien. Kejadian tersebut terjadi karena pasien menjepit jarum pentul di sela bibir ketika merapikan hijab," tulisnya.
Tim medis yang terdiri dari dr. Melfia N, Sp.P dan dr. Edi, Sp.An beserta Tim Ok RSUD Depati Bahrin kemudian melakukan tindakan pertolongan melalui alat kamera teropong bronkoskopi.
Tindakan tersebut dilakukan oleh tim medis tanpa pembedahan dan pisau bedah.
"Alat dimasukkan melalui mulut ke paru-paru dan jarum yang tersangkut diparu-paru djepit kemudian dikeluarkan. Alhamdulillah pasien selamat tanpa ada cidera berat," jelasnya.
Atas kasus ini, Yogi Yawanie menghimbau kaum perempuan agar berhati-hati saat mengenakan atau merapikan kerudung.
"Ayo wanita-wanita hebat, kita lebih berhati-hati lagi dalam penggunaan jarum pentul, kita usahakan dan hindari untuk tidak meletakan jarum pentul disela bibir ataupun dikulum. Jarum pentul akan berbahaya apabila kita tidak berhati-hati dalam penggunaan dan penyimpanannya, terutama adanya anak kecil di sekitar kita," himbaunya.
Kepada Babel Pos Yogie Yamanie mengatakan kasus perempuan tertelan jarum pentul merupakan yang pertama ditangani RSUD Depati Bahrin. Untungnya perempuan yang disebutnya Mrs X tersebut tidak mengelami cidera serius.
"Alat brongkoskopi itu alat baru, baru rumah sakit kita dan rumah sakit provinsi yang memilikinya. Dokter yang menanganinya juga dokter spesialis paru kita yang baru. Alhamdulillah lancar dan berhasil," ucapnya. (**)