BERITA tentang seorang bapak yang rela menjual ginjaLnya menjadi trending saat ini. Baik berita televisi, koran, maupun media online.
Bahkan media sosial seperti tik tok, facebook, instagram pun tak kalah ramainya.
Berita itu membuat simpati dari jutaan orang. Masyarakat +62 akhirnya ramai-ramai memberikan bantuan. Donasi hingga mencapai puluhan juta.
Berita tengtang seorang Bapak itupun hadir di televisi. Kebetulan sekali Emak dan Bujang sedang menonton televisi.
Bujang berpikir, ia akan sangat rela menjual salah satu organ tubuhnya demi kebahagiaan emak.
"Mak, kalau ginjalku harganya berapa?" tanya Bujang.
"Ya paling 20 juta Jang. Itu karena ginjalmu sudah tak lentur karena kau sering makan jengkol," kata Emak.
"Kalau hatiku?" tanya Bujang lagi.
"Agak mahal dikit Jang. 70 juta mungkin laku, karena hatimu sering tersakiti. Jadi hatimu banyak airnya," tukas Emak.
"Masih murah Mak," kata Bujang.
"Kalau mataku berapa Mak?"
"Lebih mahal, 100 juta satu. Kalau sepasang 200 juta. Soalnya matamu sering jelalatan. Jadi meninggalkan bekas hitamnya," kata Emak asal.
Bujang diam. Seumur-umur belum perna dia memegang uang sebanyak itu.
"Paling mahal otakmu, Jang. Mungkin menjadi paling mahal sedunia ini," tukas Emak sambil menekan remot tv.
"Ah Emak ini, terlalu memuji. Kurasa masih ada orang yang lebih pintar dari aku dan otaknya pasti lebih mahal. Seperti para politikus dan profesor itu, Mak,'' tukas Bujang.