BABELPOS.ID — Anggota DPR RI DPR RI Dapil Bangka Belitung (Babel), Ir. Rudianto Tjen dikenal sebagai sosok wakil rakyat yang senantiasa memikirkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan upayanya yang mengajak semua pihak di Babel untuk menciptakan ekonomi baru pasca timah.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, timah telah menjadi komoditas unggulan di Negeri Serumpun Sebalai. Hal ini juga diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) income pendapat Bangka Belitung didominasi sektor pertambangan dengan persentase 79.8 persen.
"Bangka Belitung ini kontribusi timah itu besar sekali untuk pertumbuhan ekonomi dan seterusnya. Untuk itu yang sekarang sebenarnya perlu kita garap bahwa perlu diperhatikan timah ini dari tahun ke tahun produksinya mulai menurun karena tentu saja kan cadangan itu mulai menipis," ungkap Rudi dalam keterangannya, Minggu (11/12/2022).
BACA JUGA:Rudianto Tjen Harap Panglima TNI Baru Mampu Tingkatkan Kualitas Prajurit
BACA JUGA:Rudianto Tjen Terus Gelorakan Semangat Kader Menangkan Pemilu 2024
BACA JUGA:Rudianto Tjen: Kantor Baru PDIP Pangkalpinang Jadi Rumah Berjuang untuk Rakyat
Namun Rudi menilai, komoditas timah yang mulai menipis, dibutuhkan alternatif ekonomi baru sebagai mata pencaharian masyarakat kedepannya.
"Yang harusnya kita semua harus mulai waspada dari sekarang, kita harus mempersiapkan ekonomi pasca timah supaya ekonomi di Bangka Belitung ini tetap bisa stabil kalau bisa juga tumbuh pesat seperti sekarang ini. Tentu saja persiapan pasca timah ini menjadi poin yang harus kita perhatikan," jelasnya.
Untuk itu, sambung Rudi semua pihak termasuk masyarakat harus memikirkan langkah kongkret apa yang bisa dilakukan usai cadangan timah habis di bumi Bangka Belitung.
"Untuk itu harapan saya dan kita semua sebagai masyarakat Bangka Belitung ini ya harus menjadi perhatian pasca timah," ungkapnya.
BACA JUGA:Rudianto Tjen Ajak Seluruh Elemen Gotong Royong Atasi Stunting
BACA JUGA:Rudianto Tjen Bekali Pelaku UMKM Wawasan Branding Produk
BACA JUGA:Pesan Rudianto Tjen Hadirkan Keteduhan Politik
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi timah tanah air sebanyak 34,05 ribu ton pada 2021. Jumlah ini turun 37,2% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 54,26 ribu ton. Sepanjang 2017-2021, produksi timah mengalami tren yang menurun.
Peningkatan produksi hanya terjadi pada 2018 yakni mencapai 82,87 ribu ton atau naik 6,14% dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,07 ribu ton.