"Dan melalui kegiatan ini, saya berharap seluruh pemangku kepentingan senantiasa menghidupkan komunikasi yang lebih intensif lagi dalam rangka menyosialisasikan kebijakan keselamatan ketenagalistrikan untuk mencegah korban jiwa akibat listrik," tambahnya.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Bangka, Edy Saputra mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap keselamatan Ketenagalistrikan khususnya yang berada di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Bicara tentang keselamatan ketenagalistrikan maka perlu partisipasi dan kepedulian masyarakat dan seluruh stakeholder," sebut Edy.
BACA JUGA: PLN Babel Sosialisasikan SMAP Bagi Mitra Kerja, Ingatkan Prinsip 4 No's
Edy mengungkapkan, PLN UP3 Bangka melayani 5 (lima) Kabupaten/Kota, yakni Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Barat dengan jumlah pelanggan sebanyak 413.224 konsumen.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar masalah keselamatan ketenagalistrikan menjadi penting untuk kita laksanakan bersama," pungkasnya.
Ia mencontohkan bahaya listrik yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah arus pendek atau korsleting listrik yang diakibatkan ketidakpahaman ataupun kelalaian masyarakat, serta bahaya lain seperti bermain layangan di sekitar jaringan listrik, menggunakan stop kontak yang diluar standar/melebihi beban, dan sebagainya.
BACA JUGA: Siapkan Pasokan Listrik untuk Operasional Ausmelt, PT TIMAH Tbk Teken MoU dengan PLN
PLN rutin melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap listrik.
“Listrik memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Namun, listrik bisa menjadi berbahaya apabila tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan peruntukannya. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya yang bisa ditimbulkan oleh listrik apabila tidak digunakan sebagaimana mestinya,” imbau Edy.
Di sisi lain, Ajrun Karim berharap agar kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai jembatan untuk membangun kerja sama antara Pemerintah, PLN, dan seluruh stakeholder dalam memahami pondasi K2 di masyarakat.
BACA JUGA: Setelah Menanti 10 Tahun, Manajemen dan Serikat Pekerja PLN Akhirnya Teken Perjanjian Kerja Bersama
“Kami berharap, forum ini bisa memberikan upaya perbaikan serta edukasi yang lebih baik terkait bahaya listrik dan pencegahannya, sehingga kecelakaan ketenagalistrikan di lingkungan masyarakat Pangkalpinang dan sekitarnya dapat dicegah, seperti yang kita ketahui bersama, tidak ada yang lebih penting dari keselamatan nyawa manusia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini Ahmad Zulkurnia selaku Inspektur Listrik ESDM menyampaikan Regulasi Keselamatan Ketenagalistrikan dengan tujuan Andal, Aman dan Ramah Lingkungan.
"Tujuan dari Keselamatan Ketenagalistrikan adalah andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan, Aman bagi instalasi dan aman dari bahaya manusia dan makhluk hidup lainnya, Terpenuhi ambang batas medan listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku mutu limbah," ucap Kurnia.
Hadir juga dalam acara ini tim Petugas Dalam Keadaan Bertenggangan (PDKB) UP3 Bangka yang menyampaikan tugas dan keseharian Tim PDKB dalam bekerja yang mempertaruhkan nyawa dimana mereka bekerja dengan keadaan peralatan dan alat masih dialiri listrik, ini dilakukan sebagai bentuk bakti PLN terhadap pelanggan untuk menjaga kelistrikan agar tetap nyala dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan petugas selama bekerja.