BABELPOS.ID - Manusia tidak bisa menahan laju perkembangan zaman. Semenjak teknologi berbasis Android perlahan menggantikan tenaga manusia, segala aspek yang sebelumnya dijalankan secara manual oleh pekerjaan tangan berganti dengan tenaga otomatis yang berasal dari kecerdasan buatan atau artificial intlegance. Otomatisasi tidak hanya sebatas pada alat penghitung pada kalkulator, namun merambah pada berbagai sudut kehidupan termasuk dunia pendidikan.
Generasi milenial identik dengan otomatisasi akrab segala kemudahan yang ada pada gawai. Dengan berbagai kemudahan tersebut, harapan untuk mendapatkan otomasisasi mereka harapkan ada di setiap aspek kehidupan mudah didapat. Hal tersebut berdampak pada apa yang diharapkan siswa dari kelas dan tentunya berasal dari seorang guru.
Berdasar pada pemikiran tersebut, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia jenjang SMP mengadakan Workshop Inovasi Pembelajaran secara daring dengan menghadirkan narasumber peraih penghargaan Guru Inspiratif 2020 Kemendikbud Ristek, Khamdan Muhaimin dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Acara yang dibuka Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinisi Bangka Belitung yang diwakili oleh Baharudin tersebut diikuti oleh seluruh anggota komunitas guru Bahasa Indonesia -Bangka Barat. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh anggota komunitas guru Bimbingan Konseling Kebupaten Banjarnegara dan Manggarai , Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Materi yang dipelajari adalah pembuatan media pembelajaran berbasis webtoon dan doodlify. Papan tulis otomatis dipadukan dengan animasi diharapakan memudahkan siswa mencapai ketuntasan belajar siswa di kelas.
Workshop tersebut adalah salah satu dari kegiatan workshop inovasi pembelajaran yang dilaksanakan mulai 2 November 2022.
Menurut Ketua MGMP Bahasa Indonesia, Marhaen Wijayanto, penggunaan media, pemilihan model pembelajaran, serta alat penilaian yang tepat akan membantu siswa mencapai ketuntasan.
Sedangkan media lebih ditekankan berfungsi sebagai alat bantu siswa dalam memahami dan mempermudah guru dalam penyampaian materi sesuai dengan indikator yang diharapkan.
"Pembelajaran di era 4.0 menghadapi tantangan pada siswa yang tak lagi berpaku tangan manusia. Siswa di era sekarang adalah siswa dengan ketergantungan pada teknologi, otomatisasi dan segala sesuatu yang berasal dari mesin data. Sehingga terbentuklah generasi baru dengan pemikiran lebih kritispada fenomena sosial dibandingkan generasi sebelumnya," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut beberapa peserta telah menyelesaikan tugas, diantaranya adalah Febby Azeria dari SMP Bina Insan Cendekia Muntok yang menyusun media doodlify untuk materi teks deskripsi. Sedangkan Nurhidayah dari SMP Negeri 3 Muntok dengan materi puisi dan Adrianus dari Kabupaten Manggarai, dengan materi anti bullying.
Kepala BPMP yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Baharudin menegaskan pentingnya kolaborasi dengan mitra sebagai sarana kerja sama dalam peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Untuk itu dia menegaskan pentingnya dukungan dari pemangku kepentingan khususnya dinas pendidikan dan kepala sekolah tempat guru bertugas untuk terus mendorong terciptaya iklim belajar di kalangan pendidik.
Khamdan Muhamin yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua MGMP mengharapkan terjalin kerja sama dengan lintas komunitas belajar agar tercipta mutu pembelajaran di kelas.
Selain menjalin kerja sama dengan lintas komunitas di seluruh Indonesia, MGMP Bahasa Indonesia jenjang SMP Bangka Barat melakukan kemitraan dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan beberapa perguruan tinggi terkemuka lain di Jateng dan DIY. (**)