***
HAL yang patut dicatat di sini adalah, bagaimana seorang tokoh pelabuhan yang bersama-sama rakyatnya tanpa kecuali berjuang bahu-membahu guna meyakinkan investor mau menanamkan modalnya di daerah mereka. Sang pemimpin bersama-sama rakyatnya berjuang mulai dari mengakali sang dokter hingga mengakali sang investor. Dan, ketika pabrik berdiri, tidak hanya sang tokoh pelabuhan yang sejahtera, tapi semua rakyat ikut menikmatinya.
Kata-kata kesejahteraan untuk rakyat yang sering didengungkan para pemimpin apalagi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sudah sangat sering kita dengar dan sangat sering dijanjikan.
Tapi, yang kerap terjadi adalah, janji itu sering hanya dalam bentuk mimpi.
Saat berjuang bersama-sama, ketika sudah berhasil, yang menikmati hanya kalangan pemimpin, keluarga, dan koleganya saja.
***
DAN bukanlah hal baru, salah satu sektor yang sering dijanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah akan adanya investasi atau investor yang akan masuk ke suatu daerah. Rakyat dalam hal ini tentu tidak bodoh. Investasi yang benar-benar menjanjikan, tentu akan didukung penuh oleh rakyat. Tapi dengan syarat, pemimpin jangan mengakali rakyat, agar rakyat juga tidak malah membalas mengakali pemimpin.
Salah satu kelemahan di republik ini, adalah soal kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya.
***
"KITA berharap pabrik hilirisasi terjadi di sini," tegas Penjabat Gubernur Babel, RD -begitu Ridwan Djamaluddin- dikenal saat ditemui usai menghadiri Seminar Nasional Kolaborasi dan Kepemimpinan bagi Pengembangan Inovasi Kewirausahaan di Graha Timah, kantor PT Timah, Rabu (9/11) lalu.
Hanya saja diakui, Babel masih terdapat kelemahan untuk menarik minat investor untuk membangun hilirisasi di Babel. Terutamanya pada insfrastruktur.
"Infrastruktur kita masih kalah sama Jawa, makanya harus ada yang kita tonjolkan," katanya.
Namun ia tetap optimis. Dirjen Minerba Kementerian ESDM ini sudah menyiapkan langkah untuk menarik taipan kelas dunia untuk membangun pabrik di Babel.
"Kita ini harus menarik investor masuk," tuturnya.
Salah satu caranya, beber RD, dengan rencana menggratiskan lahan untuk tempat pembangunan pabrik. Sebab diakui dia, ada dua hal yang paling sulit untuk investasi ini, yakni yang pertama kepastian hukum dan kedua adalah penyediaan lahan.
"Makanya, kita harus punya nilai lebih, apa sih hebatnya kalau berinvestasi di Babel, misalnya. Saya melihatnya gratiskan lahan, karena biasanya lahan menjadi kendala para investor," sebut RD.