Dr Ibrahim: KTT G20 di Bali Bangkitkan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi

Sabtu 12-11-2022,19:03 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Babelpos

PANGKALPINANG - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang memberikan banyak dampak positif bagi Indonesia mulai dari sektor pariwisata hingga ekonomi. 

Rektor Universitas Bangka Belitung, Dr. Ibrahim, M.Si menilai KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada pertengahan November ini adalah sebuah forum tingkat tinggi yang akan memberikan dampak besar bagi pemulihan ekonomi. 

"Bali sebagai daerah destinasi utama wisatawan asing selama ini paling terdampak oleh covid-19 dan saya kira memulai pembicaraan dan sikap dari Bali menjadi salah satu ide cerdas. Karena itu, KTT G20 di Bali Bangkitkan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi," ujar Ibrahim kepada babelpos.id, Sabtu (12/11/2022). 

Menurut Ibrahim, Bali tidak saja akan kembali pulih bertahap karena meningkatnya kegiatan KTT dengan mobilisasi biaya dan sumber daya lainnya ke lokasi acara, tapi juga meningkatkan kepercayaan publik pada posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata favorit. 

Apalagi dikatakannya, KTT G20 ini dipastikan akan diikuti oleh berbagai delegasi dari banyak negara. Tentunya hal itu menurut Ibrahim akan sangat penting artinya untuk memastikan bahwa isu-isu penting G20 dibahas dari kawasan ini.

Dengan topik utama Recover Together, Recover Stronger, lanjutnya, KTT G20 akan menjadi forum penting untuk mendesiminasikan berbagai isu aktual yang relevan dengan topik pertemuan. 

"Untuk itu penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa KTT berjalan dengan lancar disertai dengan dampak ikutannya," tutur Ibrahim. 

Ibrahim mengatakan, perhelatan KTT G20 ini tentu diharapkan pemulihan pariwisata Bali menjadi salah satu contoh penting bagi para delegasi bahwa Indonesia telah memaksimalkan potensi untuk memperbaiki perekonomian yang nyaris lumpuh selama ini. 

Sebab, kata Ibrahim, Bali sebagai tuan rumah bisa dikatakan menjadi best practice bagi upaya kebangkitan ekonomi Indonesia yang tentunya akan memicu pemulihan negara-negara anggota G20. 

"Hal lain yang kita harapkan adalah adanya rekomendasi-rekomendasi operasional bagi kondisi domestic dari berbagai negara tentang bagaimana percepatan pembangunan ekonomi, di desa maupun di kota, termasuk menyangkut infrastruktur yang mendukung proses pemulihan. Sharing session karenanya menjadi penting terdokumentasi dengan baik," kata Ibrahim. 

Rektor muda ini menambahkan, hal lain yang tak kalah penting adalah mendorong adanya tim kecil dari Kementerian (barangkali Bappenas) untuk merumuskan langkah-langkah operasional dari hasil KTT agar dapat menjadi sumber referensi bagi stakeholders di Indonesia. 

"Ya jangan sampai KTT selesai, lalu turunan dari hasil pertemuan kemudian tidak operasional bagi kepentingan pembangunan domestik kita.

Kepercayaan dan posisi Indonesia yang meningkat di mata dunia melalui penyelenggaraan KTT ini, saya kira agar diimbangi dengan kebermanfaatan yang luas yang diperoleh dari sharing dan diskusi panjang pada pelaksanaan KTT," tukas Ibrahim.

Kategori :