BABELPOS.ID, KOBA - Program Detail Engineering Design (DED) Pengendalian atau Normalisasi Banjir Sungai Kurau yang dicanangkan pada Tahun 2022 diketahui batal atau mengalami penundaan. Padahal para nelayan Desa Kurau, Kecamatan Koba, Bangka Tengah (Bateng) semakin mengeluhkan adanya pendakalan sedimentasi di bagian muara sungai.
Sementara jika dilakukan pengerukan membutuhkan biaya besar, yang Pemkab tidak akan sanggup menutupinya. Karena itu penggerukan membutuhkan dana dari Pusat.
BACA JUGA:Listrik Pulau Nangka Cuma 12 Jam, Bupati Algafry Miris, Targetkan Ini
"Jujur saja sejak saya dilantik menjadi Bupati Bangka Tengah di tahun 2021, yang pertama kali saya kejar adalah masalah Kurau, saya sudah kejar baik itu ke Pusat melalui Balai Besar Sungai dan proses itu berjalan, bahkan itu sudah lelang," ungkap Bupati Bateng, Algafry Rahman kepada babelpos.id pada Senin (31/10/2022).
"Saya pastikan itu sudah lelang untuk penggerukan/penggalian alur guna mengurangi sedimentasi dan pembangunan check damm serta pembangunan jetty untuk penahan sedimen dengan anggaran kurang lebih hampir 400 lebih milyar," sambungnya.
BACA JUGA:Kategori Cukup Tinggi, Akses Air Minum Layak di Bateng Capai 85,27 Persen
Dikatakan Algafry, pihaknya juga berkeinginan agar normalisasi Sungai Kurau cepat terlaksana, tapi kondisi di pusat memang harus ditunda dulu.
"Itu sudah dilelang, saya tidak tahu kenapa itu dibatalkan lelangnya, bahkan pemenangnya sudah ada dan itu batal, namun kita tidak akan nenyerah dan tetap berusaha," tuturnya.
BACA JUGA:Bangka Tengah Terima Bantuan Pasang Listrik Gratis Terbanyak se-Babel
Ia pun tak menampik, bahwa aktivitas penambangan mengakibatkan pendangkalan sedimen semakin parah dan berakibat pada pekerjaan nelayan yang terhambat, akibat laju sedimentasi.
"Memang aktivitas tambang juga memberikan dampak, tapi alhamdulillah sudah mulai berkurang penambangan di Bateng dan yakinlah kita tetap berusaha, karena jika memakai APBD Bateng tentu tidak akan cukup, yang mana butuh dana lebih dari 400 milyar," terangnya.
BACA JUGA:Bersama Pemkab dan Pramuka, KNPI Bateng Gelorakan Semangat Pemuda di Pulau Terluar
"Insyaallah akan terus kita komunikasikan, ada tahapan pola yang perlu dilalui dan saat ini kita lakukan pengesahan Perda terkait rumah kumuh untuk merelokasikan rumah warga yang terdampak, kemudian kita upayakan penggerukan," imbuhnya. (**)