BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kepengurusan satu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan enam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Perjuangan di Bangka Belitung (Babel) resmi dikukuhkan, Rabu (5/10) kemarin di Fox Haris Hotel.
BACA JUGA:Anggota Dewan di Babel Ini Desak Negara Hadir Naikan Harga Sawit Petani
Pengukuhan disertai dengan penyerahan bendera pataka APKASINDO Perjuangan dilakukan langsung oleh Ketua Umum APKASINDO Perjuangan, Alpian Arahman, yang disaksikan oleh para pengurus lainnya, para petani serta unsur pemerintah daerah. Hadir juga Penjabat Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin, anggota Komisi I DPR RI Ir Rudianto Tjen, Ketua GAPKI Dato Ramli Sutanegara, Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil, serta Wakil Bupati Bangka Selatan, Deby Jamro.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Ridwan Yakini Bersama APKASINDO, Petani Sawit Babel Naik Kelas
Dalam sambutannya di hadapan para undangan, Ketum APKASINDO Perjuangan Alpian Arahman menyampaikan selamat kepada pemegang amanat kepengurusan asosiasi ini. Diketahui, kepemimpinan DPW APKASINDO Babel dipegang oleh mantan Bupati Basel, Jamro H Jalil.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Merosot, Bambang Patijaya dan Bupati Bangka Tengah Gerak Cepat Datangi Kemendag
"Jalankan dengan sebaik-baiknya untuk membantu para petani kita yang ada di tingkat pedesaan yang membutuhkan pendampingan tentang bagimana cara mereka mendapatkan hak-hak mereka sebagai petani sawit antara lain, mendapatkan dana PSR Berbentuk Hibah 30 juta/Ha, cara mendapatkan bantuan sarana dan prasarana serta cara mendapatkan beasiswa untuk petani sawit dari Kementan, karena dana tersebut telah tersedia dan dialokasikan BPDPKS," kata Alpian.
BACA JUGA:Kemenag Apresiasi Launching Wakaf Produktif dan Panen Raya Kelapa Sawit Desa Bedengung
Diungkapkan Alpian, bahwa APKASINDO Perjuangan sudah terbentuk di 22 provinsi serta 117 kabupaten yang memiliki tanaman sawit. Ia juga berharap APKASINDO Perjuangan Babel dapat menjadi penggerak kebersamaan petani sawit dengan koorporasi terkhusus dengan harga tandan buah segar (TBS) yang dinilainnya saat ini masih rendah.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bateng Anjlok di Bawah Rp1.000, Pemkab Bakal Temui Luhut
"Perlu dipahami, bahwa APKASINDO Perjuangan lahir dan dibentuk untuk petani baik swadaya, mandiri, plasma yang legalitasnya diketahui dan dikukuhka oleh Kementerian Pertanian, serta berbadan hukum yang sah di Kementerian Hukum dan HAM," jelasnya.
BACA JUGA:Atasi Sawit Murah, Dinas Pertanian Bateng Usulkan 31 Hektar Pengembangan Cabai dan Bawang
Dalam kesempatan itu, Alpian menyampaikan bahwa profesi petani sawit merupakan profesi yang sangat mulia ayo kita sama sama terus berjuang berupaya supaya petani sawit dapat naik kelas menjadi petani yang profesional menikmati keuntungan yang tinggi dari kebunnya. APKASINDO Perjuangan juga menyarankan supaya petani sawit untuk berkelompok sekaligus bermitra dengan stakeholder terkait.
BACA JUGA:Ini Kata Algafry, Usai Perjuangkan Nasib Petani Sawit Bateng di Jakarta
"Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi suatu daerah sehingga membentuk kemandirian daerah khususnya sentra sawit. Langkah Langkah yang diperlukan adalah penguatan kelembagaan petani sawit sehingga mempunyai posisi tawar petani yang kuat kepada mitra," sebutnya.(**)