BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Upaya mendukung ketahanan pangan dilakukan Desa Airduren, Kecamatan Pemali terhadap warganya. Program ketahanan pangan dilakukan dengan pengembangan ternak ikan lele dan tanaman jagung.
Kepala Desa Airduren, Syaiful Ahyar mengatakan, program ini dimulai tahun 2022 yang sedang berjalan. Selain untuk ketahanan pangan dalam penyediaan bahan pangan juga upaya menyediakan protein bagi pemberantasan stunting.
BACA JUGA: Lihatlah, Tanggal 6 September 2022 Perdi Sambo Lahir
"Ini kami lakukan untuk mendukung ketahanan pangan di desa kami. Program ini sebagai percontohan, nantinya hasil panen akan kami prioritaskan bagi warga kami sendiri dulu," ungkap Syaiful Ahyar kepada babelpos.id, Jumat (9/9).
BACA JUGA: Polres Pangkalpinang Naik Tipe C Jadi Polresta, Dipimpin Perwira Pangkat Kombes
Menurutnya, sejauh ini ditahap awal telah ditebar benih lele sebanyak 23.000 ekor dalam beberapa keramba. Ditargetkan mulai panen dalam waktu tiga bulan kedepan.
BACA JUGA: Produk Mitra Binaan PT Timah Tbk Tampil di Expo UMKM G20 di Pulau Belitung
"Panen awal kami akan tawarkan bagi warga di sini. Warga akan kami arahkan untuk membeli di sini, apabila telah tercukupi untuk warga kami baru sisanya kami jual ke luar desa," tukasnya.
BACA JUGA: PT Timah Tbk Serahkan Rumah Tinggal Layak Huni untuk Warga Desa Kulur
Ia lanjutkan, program ini diharap berkelanjutan dari hingga waktu mendatang. Arahnya, masyarakat diminta ikut terlibat melalui kelompok-kelompok yang akan ikut budidaya. Lele dinilai potensial karena proteinnya dapat membantu pemberantasan stunting. Selain itu secara ekonomi memiliki daya jual tinggi di masyarakat.
BACA JUGA: Mantan Kasatpol PP Bangka dan Kabid Ditahan Terkait Korupsi APD
"Kita inginkan, setelah kita berhasil masyarakat juga ikut melaksanakan program ini melalui tambaknya. Bisa bergabung dalam kelompok-kelompok peternak sehingga semakin memenuhi kebutuhan ketahanan pangan," ujarnya.
BACA JUGA: Sebelum Tembak Brigadir J, Bharada E ke Toilet & Berdoa
Lebih lanjut ia katakan, program ketahanan lele akan dipadukan dengan penanaman jagung. Kedepan bila terpenuhi sesuai target akan dikelola lewat badan usaha milik desa (BumDes).
"Nantinya bila ini berhasil secara penuh dikelola BumDes. Kita juga telah bermitra kepada pihak yang siap menampung hasil panen. Tentunya pemasaran ke luar setelah kebutuhan warga desa cukup," tegasnya.(trh)