“Hal ini menumbuhkan kegiatan usaha dan aktivitas masyarakat di tempat usaha dan wisata semakin meningkat. Sehingga memberikan dampak yang positif terhadap usaha nasabah, terlebih yang sudah mendapat tambahan akses permodalan dengan program KUR,” tuturnya.
Penyerapan Tenaga Kerja
Faisol pun mengacungi jempol efek pengganda KUR dari BRI yang mampu memperluas penyerapan tenaga kerja. Dari riset BRIN menunjukkan setiap pelaku UMKM yang mengakses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja dengan rata-rata sebanyak 3 orang.
BACA JUGA:BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes di Galuh Mas Karawang, Komitmen Edukasi UMKM di 379 Kota
Adapun BRI saat ini memiliki 10,7 juta nasabah existing KUR dari segmen KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil. Maka dari penyaluran KUR BRI terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diestimasi dapat menyerap sekitar 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu, kami di parlemen sangat berharap BRI mampu menjaga komitmen dan konsistensi untuk terus menyalurkan program KUR dengan semakin baik. Melaksanakan penyaluran KUR sesuai target pemerintah dan mengelola KUR dengan manajemen risiko yang memadai untuk menjaga kualitas kreditnya,” ucapnya.
BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat
Harapan Faisol sangat beralasan. BRI yang fokus di segmen UMKM selalu mendapat proporsi penyaluran KUR terbesar dari pemerintah dengan porsi di kisaran 70% dari total alokasi KUR nasional. Pada 2022 kuotanya mencapai Rp260 triliun, dengan realisasi sampai dengan Juni sebesar Rp124,45 triliun.
Karena kehandalannya dalam memberdayakan segmen UMKM, kuota KUR BRI pun terus dikatrol naik. Pada 2021, kuota KUR BRI sebesar Rp195,59 triliun, dengan realisasi penyaluran Rp194,9 triliun. Pada 2020, alokasi penyaluran KUR BRI mencapai Rp140,2 triliun dengan realisasi Rp138,5 triliun.
BACA JUGA:Tak Goyah Dihadang Tekanan Ekonomi Global, Kredit Mikro BRI Tumbuh 15%
Adapun saat ini, pertumbuhan pembiayaan KUR BRI yang terus ditingkatkan selalu diikuti manajemen risiko yang memadai. Ini menghasilkan kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Non performing loan (NPL) dari KUR BRI terjaga di level 1,38%. (**)
BACA JUGA:Tangguh Tak Goyah di UMKM, BRI Jauh dari Epicentrum Krisis Ekonomi Global