Ditanya Soal Aon Tolak Jadi Ketua Satgas, RD Gerah....

Kamis 18-08-2022,12:44 WIB
Reporter : Julian
Editor : Jal

RD: Jangan Terus Ditengok dari Sisi Konfliknya 

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Satgas Tambang Ilegal bentukan Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Ridwan Djamaluddin kian dipertanyakan. 

Selain tak jelas kinerja dan strukturnya, Satgas yang yang kini dinamakan Tim Pencegahan Penertiban Pengendalian Pemulihan Tambang Ilegal (TP4TI) dikabarkan akan ditinggalkan Ketuanya, Thamron alias Aon yang ditunjuk dengan kesepakatan dalam rakor pada Juni lalu. 

BACA JUGA: Ketika Satgas dan WPR Belum Belum Tampak, Mangrove Penagan Luluk Lantak!

Dikonfirmasi babelpos.id, RD-biasa Ridwan dikenal, membantah kabar mundurnya Aon sebagai Ketua TP4TI.

"Saya enggak dengar kalau pak Aon bilang mau mundur ke saya," ujar ketika ditemui usai Rakornas pengendalian inflasi 2022 yang dibuka Presiden RI Joko Widodo secara online, Kamis (18/8). 

BACA JUGA: Kebijakan PJ Gubernur RD Terus Dipertanyakan? Dari Satgas Hingga Tambang Rakyat?

RD bahkan tampak gerah dengan selentingan isu keberadaan TP4TI yang dianggapnya ramai dengan polemik pro kontra. 

"Mari kita lihat tidak dari sisi konfliknya, dari sisi beda pendapatnya. Lihatlah dari sisi tindakan nyata di lapangan,Apakah berkurang (aktivitas tambang ilegal) di lapangan? masih ada sih masih ada," jelasnya. 

BACA JUGA: Apa Kabar Satgas?, Smelter yang Tak Jelas Asal usul Timah, Tutup!

Dirjen Minerba Kementerian ESDM ini juga mengklaim, untuk legal draft atau semacam SK kepengurusan TP4TI sedikit lagi selesai dan bahkan bisa dikebutkan hari ini juga. 

"Tapi apa penting sih surat (SK) itu, perlu barang kali iya, tapi yang terpenting itu kan tindakan di lapangan. Komposisi struktur sementara ini tidak ada (perubahan). Draft legalnya sedikit lagi, bila perlu hari ini saya selesaikan kalau dinilai penting banget," tegasnya. 

BACA JUGA: RD Bikin Kejutan, Tunjuk Aon Ketua Satgas Penambangan Timah Ilegal

Gerah akan pertanyaan TP4TI ini, RD menyarankan agar wartawan dapat memberitakan tentang kabar yang memiliki solusi, dan bukan tentang isu konflik.

"Jadi gitu ya, jangan cari konflik isunya terus. Buatlah pemberitaan yang ada solusinya," pungkasnya.(**)

Kategori :