BABELPOS.ID, PEMALI - Ritual sembahyang rebut di Kelenteng Amal Kekal Abadi Desa Pemali Kecamatan Pemali akan dilakukan beberapa hari lagi. Tujuh payung Dewi Kwan Im yang dipercaya membawa kebaikan akan dilelang terbuka.
"Kita akan melaksanakan ritual sembahyang rebut yang akan berlangsung pada 11-12 Agustus nanti. Puncaknya nanti akan ada lelang tujuh payung Dwi Kwan Im yang merupakan payung pembawa kebaikan, sebagai pelindung," ungkap Panitia Sembahyang Rebut Kelenteng Amal Kekal Pemali, Endy, kepada Babel Pos, Selasa (9/8).
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Ferdy Sambo Resmi Ditetapkan Tersangka Baru Pembunuhan Brigadir J
Saat sejumlah persiapan telah dilakukan antara lain pembangunan patung Thai Se Ja setinggi tujuh meter. Patung tersebut telah dibuat sejak satu bulan lalu dan sebagai tempat untuk meletakkan payung Dewi Kwan Im.
BACA JUGA: Kapolri Sebut Ferdy Sambo Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir J
"Kita sempat beberapa tahun tidak melakukan sembahyang rebut karena Covid-19. Pada kesempatan ini kita lakukan sembahyang rebut sekaligus pertama kali lelang terbuka payung Dewi Kwan Im," ujarnya.
BACA JUGA: Dua Pengacara Bharada E Diancam dan Diminta Mundur oleh Oknum di Institusi Polri
Peserta lelang terbuka dibebaskan dari kalangan manapun dengan dimulai harga pembukaan dari panitia. Setelah itu diperkenankan penawar untuk memberi harga terhadap payung Dewi Kwan Im. Puncak lelang payung Dewi Kwan Im akan berlangsung pada 12 Agustus malam.
BACA JUGA: Dana Boeing Korban Lion Air Rute Jakarta-Pangkalpinang Ditilep ACT Rp 107,3 M
"Misalkan dari kami harganya sejuta nanti silakan ditawar. Hasil lelang digunakan untuk kas kelenteng," sebutnya.
Selain ritual sembahyang rebut dan lelang payung Dewi Kwan Im pihaknya juga akan melakukan bakti sosial berupa pembagian sembako bagi warga sekitar kelenteng. Segala persiapan ritual sembahyang rebut dilakukan lewat gotong royong hingga sumbangsih para donatur.
"Kita harap kembali digelarnya sembahyang rebut ibadah di kelenteng ini lebih ramai. Dan keberadaan bangunan kelenteng ini kedepannya lebih baik lagi," tukasnya.
Sembahyang rebut merupakan ritual umar Thionghoa sebagai bagian dari pelestarian budaya dan adat istiadat. Sembahyang rebut dikenal dengan istilah 7 Ngiat Pan yang di beberapa kelenteng membuat patung Thai Se Ja.
Kegiatan ini sekaligus upaya meningkatkan kerukunan umat dan meningkatkan toleransi antar umat beragama dan antar suku.(trh)